Liputan6.com, Jakarta - Sepuluh bulan kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan hingga kini masih belum juga terungkap. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) meminta Presiden Jokowi untuk membentuk tim Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
"Salah satu pilihan untuk membantu mengungkap kasus ini ya itu (bentuk TGPF). Karena untuk memperkuat resistensi dari kepolisian," kata Koordinator KontraS Yati Andriyani di Jakarta, Kamis (22/2/2018).
Yati menambahkan, lambatnya penyelesaian kasus hukum tersebut menjadi teguran keras bagi Jokowi. Sebab, negara dinilai gagal melindungi warganya.
Advertisement
Sementara itu, Novel Baswedan saat ini telah pulang ke Tanah Air. Dia tiba di gedung KPK, Kamis siang, pukul 12.35 WIB dan disambut pimpinan KPK dan mantan Ketua KPK Abraham Samad.
Saat kedatangannya di gedung KPK usai dirawat di rumah sakit di Singapura, Novel Baswedan memberikan semangat kepada rekan-rekannya, juga aktivis anti korupsi untuk terus semangat memberantas korupsi.
"Saya mengharapkan hal ini juga berkaitan dengan rekan-rekan semua, baik pegawai KPK para aktivis penegak hukum dalam rangka memberantas korupsi, menularkan hal yang sama. Kita semakin berani, semakin sungguh-sungguh dalam tugas memberantas korupsi," kata Novel Baswedan yang didampingi pimpinan KPK dan mantan pimpinan KPK.
Jangan Takut Berantas Korupsi
Novel mengimbau rekan-rekannya dan aktivis antikorupsi tidak takut menghadapi apapun dalam memberantas korupsi di Tanah Air.
"Jika Apa yang terjadi dalam diri saya menjadi takut, tentunya ini menjadi kemenangan bagi pelaku penyerangan dan saya tidak ingin ini terjadi," ucap Novel Baswedan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement