Liputan6.com, Kendal - Peristiwa yang menimpa Fitri Anggraini menyayat hati kedua orangtuanya. Ditemui di rumah duka di Dusun Tanggulangin, Desa Margosari, Limbangan, Kendal, Jawa Tengah kedua orangtua Fitri masih menyimpan duka mendalam atas tewasnya anak perempuan kesayangan mereka.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Minggu (25/2/2018), warga dan kerabat berdatangan untuk takziah mengungkapkan duka cita atas meninggalnya Fitri dengan cara tragis. Keluarga membenarkan menang sudah seminggu terakhir korban tidak pulang ke rumah.
Baca Juga
Sepekan lalu ia pamit berangkat bekerja meninggalkan anaknya yang masih berusia lima tahun. Korban dijemput oleh pelaku. Bagi keluarga, hal itu tidak aneh karena selama ini mereka memang saling kenal.
Advertisement
Namun, beberapa hari setelah Fitri tak pulang pelaku sempat bersandiwara kembali datang ke rumah dan berpura-pura menanyakan keberadaan Fitri.
"Pelaku sempat ke sini sama istrinya menanyakan anak saya, kejadian itu saya tidak mengerti apa masalahnya. Tiba-tiba saja saya mendapat kabar dari polisi kalau anak saya tewas," jelas Sudarno ayah korban.
Fitri tewas dibunuh Ponco di rumahnya Desa Puguh, Kecamatan Boja, Kendal. Untuk menghilangkan jejak, jenazah korban kemudian dicor di bak mandi rumah pelaku. Kasus ini terungkap berawal dari penangkapan pelaku begal motor Didik Ponco Sulistiyo.
Saat akan dilakukan penggeledahan di rumahnya, pelaku mengaku sepekan sebelumnya membunuh seorang wanita pemandu karaoke bernama Fitria Anggraeni.