Liputan6.com, Jakarta - Rencana penerapan pembatasan ganjil genap di ruas Tol Cikampek - Jakarta dinilai tidak akan berdampak besar mengurai kemacetan. Hal itu diungkapkan Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra.
Menurut dia, penerapan program itu hanya akan memindahkan kemacetan ke jalan arteri. Halim menilai lebih sistem elektronik untuk membatasi jumlah kendaraan.
"Kami sudah sampaikan pokoknya lebih efektif pakai elektronik," kata dia usai menghadiri launching Sistem Penerbitan Izin Online dan Multimoda (SPIONAM), e-Ticketing, dan e-Tilang, di kawasan CFD Jakarta, Minggu (4/3/2018).
Advertisement
Usul Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) sudah ia sampaikan pada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Namun, Halim mengatakan akan terlebih dulu mengevaluasi efektivitas penerapan ganjil-genap yang rencananya diterapkan 12 Maret 2018.
Kebijakan itu akan diberlakukan mulai dari Bekasi Barat, Kota Bekasi sampai Cawang, Jakarta Timur dan arah sebaliknya. Adapun ganjil genap di Tol Cikampek berlaku pada jam sibuk dari pukul 06.00 sampai 09.00 WIB.
"Dengan adanya elektronik enforcement, bisa lebih efektif. Kami juga bisa tahu kecepatan pengemudinya. Hanya mungkin sedang berproses," ujarnya.
Reporter : Syifa Hanifah
Sumber : Merdeka.com