Pengurus Demokrat Minta Peserta Rapimnas Capreskan AHY

Menurut Ketua DPD Demokrat, AHY mampu menjadi capres alternatif pilihan masyarakat setelah Jokowi dan Prabowo. Terutama bagi anak muda.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 09 Mar 2018, 16:57 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2018, 16:57 WIB
Partai Demokrat Banten
Partai Demokrat Banten (Liputan6.com/ Yandi Deslatama)

Liputan6.com, Serang - Jelang Rapimnas Partai Demokrat yang akan berlangsung pada 10-11 Maret 2018, pengurus partai di daerah meminta agar peserta mengusulkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon presiden (capres) alternatif di Pemilu 2019.

"Kenapa kami mengusung AHY menjadi capres, berdasarkan respons positif masyarakat. Respons politik berdasarkan survei juga cukup baik, ada optimis kami mengusung AHY," kata Ketua DPD Demokrat Banten Iti Octavia Jayabaya, saat ditemui di kantornya, Kota Serang, Jumat (9/3/2018).

Menurutnya, putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mampu menjadi capres alternatif pilihan masyarakat setelah Jokowi dan Prabowo. Terutama bagi anak muda.

"Selama punya peluang yang sama, kita punya kesempatan yang sama. Tentu sesuai dengan generasi sekarang, menurut kami AHY yang pas," kata Iti.

Sebelumnya, AHY mengantarkan sendiri undangan Rapimnas ke beberapa tokoh nasional, seperti Presiden Jokowi dan Menko Polhukam Wiranto.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Langkah AHY di Pilpres

Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mulai rajin berkeliling menemui sejumlah tokoh politik. Usai bertemu dengan Presiden Jokowi, Selasa 6 Maret kemarin, AHY menemui Menko Polhukam Wiranto, yang juga Ketua Dewan Pembina Hanura.

Dia tak membantah ada pandangan sejumlah pihak terkait aktivitasnya yang dikaitkan dengan safari politik menuju Pilpres 2019.

"Saya memang tidak akan bisa mematahkan spekulasi publik, apalagi kalau masuk dalam ranah politik. Saya pikir sah-sah saja jika ada yang berpikiran seperti itu. Tapi yang jelas semangat yang kami bangun adalah untuk menjembatani komunikasi. Sehingga tidak terjadi kebuntuan komunikasi dan informasi," ucap AHY di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (7/3/2018).

Dia menuturkan, jika komunikasi itu tidak berjalan baik, bisa terjadi salah perhitungn.

"Dalam politik, tentu tidak diharapkan miss calculate (salah perhitungan). Karena benar-benar harus dihitung dengan baik dan cermat, sehingga kontestasi yang dihadapi bersama di tahun 2019, membawa manfaat baik," ungkapnya.

Disinggung adanya anggapan langkahnya saat ini adalah untuk menyiapkan calon alternatif cawapres di tahun 2019, AHY tegas membantahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya