Liputan6.com, Bogor - Sebelum ditemukan tewas di Sungai Ciliwung, Cisarua, Bogor, pendiri Matahari Department Store Hari Darmawan pernah menjalani operasi jantung. Fakta itu terungkap dari penyelidikan yang dilakukan polisi.
"Keterangan sopir dan pegawainya memang habis operasi jantung belum lama ini," ujar Kapolres Bogor, AKBP Andy M Dicky, Senin (12/3/2018).
Kendati demikian, kondisi fisik Hari sehat pada saat kejadian. Bahkan, pemilik Taman Wisata Matahari (TWM) ini sempat memimpin rapat bersama karyawannya sebelum menuju vila di Jalan Hankam, Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, Bogor.
Advertisement
Dicky menduga, penyebab kematian Hari karena terjatuh di pinggiran Sungai Ciliwung kemudian terbawa arus.
Dugaan ini bersesuaian dengan kesimpulan sementara visum yang menunjukkan penyebab kematian Hari bukan karena kekerasan. Meski pada tubuh Hari ditemukan beberapa luka memar.
"Ada luka-luka memar goresan. Tapi lebih cenderung diakibatkan benturan dengan batu maupun goresan kerikil," terang Dicky.
Tak hanya itu, hasil olah tempat kejadian perkara di lokasi ditemukan jejak kaki Hari Darmawan tepat di bibir sungai samping vilanya.
"Di lantai bibir sungai itu memang terlihat licin bekas luapan air campur Lumpur," ujar Dicky.
Â
Punya Riwayat Penyakit Jantung
Juru bicara keluarga Hari Darmawan, Ilham Fadjriansyah, membenarkan sang bos itu memiliki riwayat penyakit jantung. Namun begitu, pada saat kejadian Hari dalam kondisi sehat.
Sebelum meninggal, Hari sempat berolahraga pada pagi hari, lari-lari kecil di lokasi wisata Taman Matahari.
"Paginya joging. Siang bertemu pengunjung sambil bertemu karyawan," ungkap Senior Marketing and Creative Manager Taman Wisata Matahari.
Hari Darmawan ditemukan meninggal dunia sekitar 300 meter dari lokasi kejadian pada pukul 05.30 WIB, Sabtu, 10 Maret 2018.
Jasadnya tersangkut di sebuah batu Sungai Ciliwung, Bogor, Jawa Barat. Pria 77 tahun itu sempat dilaporkan hilang sejak Jumat, 9 Maret 2018 malam.
Advertisement