Pedagang Cabai Keluhkan Harga yang Terus Melonjak

Pembeli juga khawatir harga cabai dan kebutuhan pokok lain terus meningkat, terutama menjelang Ramadan.

oleh Mevi Linawati diperbarui 17 Mar 2018, 08:22 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2018, 08:22 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Sudah sepekan terakhir, harga cabai rawit melonjak di pasaran. Jika sebelumnya harganya Rp 50 ribu per kilogram, kini sudah di kisaran Rp 70 ribu. Gagal panen serta banyaknya cabai yang busuk membuat harga melonjak 40 persen dari petani.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Sabtu (17/3/2017), kenaikan ini membuat pedagang di Pasar Palmerah Jakarta mengeluh. Omzet mereka terus menurun karena banyak pembeli yang mengurangi pembeliannya.

"Biasanya pembeli ini beli sekilo, namun sekarang ada yang beli hanya satu ons saja," kata salah seorang pedagang cabai Sati

Pembeli khawatir harga cabai dan kebutuhan pokok lain terus meningkat, terutama menjelang Bulan Suci Ramadan nanti.

"Tentu ini membuat saya panik karena pada saat puasa saya juga harus berjualan. Jika saya menaikan harga jualan saya, para pembeli lari dan tidak ada yang belanja di tempat saya. Jadi saya menyesuaikan saja," kata salah seorang pembeli Ita.

Pemerintah berjanji akan berupaya mengendalikan kenaikan harga sembako termasuk cabai, terutama menjelang bulan puasa.

"Kita persiapakan stock semua, bahkan untuk ayam dan telur kita akan ekspor ke Jepang. Banyak bahan pangan yang dulu kita import justru sekarang kita eksport," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Meski pemerintah berjanji mengendalikan harga, masyarakat tetap berharap stok sembako tetap ada dan tidak mendadak langka saat mendekati hari raya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya