Jerat Tipu Arisan Online

Pengamat ekonomi menilai kasus penipuan arisan daring muncul karena adanya tekanan ekonomi yang membuat masyarakat ingin instan.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 18 Mar 2018, 18:08 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2018, 18:08 WIB

Patroli, Bekasi - Aksi penipuan bermodus arisan online terjadi di kawasan Bekasi, Jawa Barat, dan Medan, Sumatera Utara. Tak tanggung-tanggung, kerugian aksi penipuan ini mencapai miliaran rupiah.

Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Minggu (18/3/2018), sejumlah wanita yang tergabung dalam kelompok Simpanan Arisan dan Modal (Sandal) di kawasan Bekasi, Jawa Barat, turut menjadi korban diduga penipuan arisan. Para korban mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Polda Metro Jaya untuk melaporkan pengelola arisan Sandal bernama Dessy Supriantini.

Pelaku dituding menghimpun dana dari anggota Sandal yang berjumlah sekitar 3000 orang. Dessy menjanjikan anggotanya mendapat bagi hasil setiap 10 hari dan bonus undian berupa logam mulia atau perhiasan.

Arisan dinilai korban berjalan lancar selama enam bulan pertama. Para anggota yang tergiur keuntungan pun terus menginvestasikan uangnya hingga mencapai ratusan juta rupiah. Celakanya, beberapa bulan terakhir pengelola yang diketahui tinggal di Yogyakarta menghilang tanpa kejelasan.

"Saya mengikuti arisan ini karena melihat teman saya. Dia investasinya bagus dan selalu tepat waktu. Tapi sekarang tidak begitu," ungkap korban bernama Lenita.

Hal serupa  juga terjadi di Medan, Sumatra Utara. Puluhan wanita asal Pematang Siantar melaporkan wanita bernama Theresia Bernadeta Sigiro, yang menjadi pengelola arisan daring. Pelaku diduga kabur dengan melarikan uang anggotanya yang mencapai Rp 4,2 miliar.

Dalam kurun waktu delapan bulan terakhir, sedikitnya empat kasus penipuan arisan daring pernah terjadi di berbagai daerah di indonesia. Kerugiannya pun mencapai miliaran rupiah.

Pengamat ekonomi, Direktur INDEF, Enny Sri Hartati mengungkapkan munculnya kasus ini karena adanya tekanan ekonomi. "Masyarakat inginnya berhasil dengan cara instan. Apalagi sekarang kasus ini merebak ketika terjadi himpitan ekonomi. Kalau kita lihat situasi sekarang, tekanan ekonomi yang dihadapi masyarakat memang banyak," tambahnya.

Agar terhindar dari jebakan penipuan, masyarakat diminta tidak tergiur dengan imbalan atau keuntungan yang terlampau besar. Sistem arisan pada dasarnya tidak mempunyai bisnis dan usaha jelas untuk meningkatkan investasi anggotanya.

Arisan bodong membiayai keuntungan anggotanya dengan merekrut anggota lain atau biasa dikenal dengan skema ponzi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya