Berapan, Tradisi Unik Masyarakat Sumbawa Jelang Musim Panen

Selain kecepatan, sang joki juga harus menggiring kerbau melewati batas tonggak kayu di garis finis tanpa terjatuh.

oleh Sunariyah diperbarui 20 Mar 2018, 06:10 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2018, 06:10 WIB

Liputan6.com, Sumbawa - Berapan atau Balapan Kerbau merupakan tradisi masyarakat Pulau Sumbawa yang memperlombakan kecepatan dan ketangkasan kerbau di arena persawahan. Tak kurang 200 pasang kerbau kerapan milik warga berlomba di lintasan seluas kurang lebih lima ribu meter persegi.

Seperti ditayangkan Liputan6SCTV, Selasa (20/3/2018), selain kecepatan, sang joki juga harus menggiring kerbau melewati batas tonggak kayu di garis finis tanpa terjatuh.

"Ini merupakan salah satu cara kita untuk menunjang pariwisata Sumbawa, ini merupakan salah satu strategi dari pemerintah untuk mendatangkan wisatawan ke Sumbawa," kata Wakil Bupati Sumbawa Mahmud Abdullah.

Kepiawaian peserta mempercantik kerbau dengan beragam aksesoris juga jadi penilaian. Selain ajang silaturahmi antar petani, kerapan kerbau juga diharapkan mendongkrak kunjungan wisatawan ke Pulau Sumbawa.

"Inilah yang kita saksikan lebih menarik dari balapan yang sebelumnya, semoga ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik ataupun mancanegara," jelas Ketua Persatuan Berapan Kerbau Ilham Mustami.

Tradisi berapan kerbau digelar dua kali dalam setahun usai musim panen dan menjelang musim tanam. Ajang ini sekaligus mendongkrak harga kerbau hingga ratusan juta rupiah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya