Liputan6.com, Jakarta - Jajaran Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya kembali menembak mati pelaku skimming asal Bulgaria. Penembakan dilakukan karena pelaku melawan saat akan ditangkap di Tangerang pada Selasa 3 April 2018.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, kasus ini terungkap pada Maret 2018. Saat itu ada nasabah bank di Yogyakarta merasa uang tabungannya berkurang, sementara yang bersangkutan mengaku tak pernah melakukan penarikan.
"Lalu pihak bank itu melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya. Kemudian tim Subdit Resmob bersama tim investigasi bank melakukan penyelidikan masalah dana nasabah yang hilang," katanya di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (5/4/2018).
Advertisement
Dari laporan itu, tim mengumpulkan barang bukti. Akhirnya, kata Argo, pada Selasa 3 April, tim mengetahui keberadaan pelaku skimming yang tinggal di wilayah Tangerang.
"Selanjutnya tim menggerebek dan berusaha menangkap pelaku. Saat pelaku akan ditangkap, yang bersangkutan mengambil pisau yang juga berfungsi sebagai kepala gesper dan mencoba melawan petugas. Terpaksa kami tegas kepada pelaku," ujarnya.
Pelaku selanjutnya dilarikan ke RS Polri, tapi nyawa pelaku tidak tertolong.
"Pelaku ini kehabisan darah saat dilarikan ke rumah sakit," sambungnya.
Argo menyampaikan, pelaku ini memiliki peralatan yang lebih canggih dan lengkap dari pelaku-pelaku skimming yang sebelumnya berhasil diringkus.
Pasang Skimmer
"Terkait peran, GDP ini memasang alat curi data (skimmer) di sejumlah ATM di daerah Tangerang, Batam, Yogyakarta, Solo, Bali, dan Bandung. Setiap kali beraksi GDP ini dibantu oleh seseorang berinsial J alias S yang saat ini masih DPO," katanya.
S, lanjutnya, yang juga warga Bulgaria ini berperan menyediakan alat skimmer dan kartu yang sudah diduplikat, serta menerima suplai data nasabah dan memindahkan data dari laptop ke kartu kosong yang sudah disiapkan.
"Dari tangan para pelaku, kita mengamankan barang bukti seperti 940 kartu kloning, tiga laptop, satu set deepskimmer, dua encoder, tiga buah karet mulut card reader, sembilan spy cam, satu kartu skimmer, dan lainnya," pungkasnya.
Â
Reporter: Ronald
Sumber: Merdeka.com
Advertisement