Buruh FSPASI Bentangkan Spanduk Tak Pilih Jokowi saat May Day 2018

Kelompok buruh itu mengaku kecewa dengan nasib buruh di kepemimpinan Jokowi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 01 Mei 2018, 12:32 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2018, 12:32 WIB
Sejumlah buruh membentangkan spanduk menolak kepemimpinan Jokowi dua periode di sela aksi May Day
Sejumlah buruh membentangkan spanduk menolak kepemimpinan Jokowi dua periode di sela aksi May Day

Liputan6.com, Jakarta - Spanduk seruan tidak memilih Joko Widodo di perhelatan Pemilihan Presiden 2019 terbentang di sela aksi buruh memperingati May Day, Selasa (1/4/2018). Spanduk itu dibawa kelompok massa bernama Federasi Serikat Pekerja Aneka Sektor Indonesia (FSPASI).

"Kami Pastikan Tidak Pilih Jokowi," ujar koordinator aksi FSPASI, Nanang Sumatri, di Kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, sembari bergerak menuju titik Istana Negara, Jakarta, Selasa (1/5/2018).

Meski seruan itu berupa penolakan terhadap sosok Joko Widodo, namun tidak ada nama calon presiden lain yang diteriakkan orator mau pun massa aksi.

"Pokoknya siapapun pemimpinnya, jika memang proburuh kami mendukung," lantang Nanang lagi.

Peringatan May Day, menurut Nanang, adalah sebuah ekspresi kekecewaan pihaknya dan teman buruh akan kepemimpinan Sang Presiden. Jokowi dinilai gagal mensejahterakan rakyat dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan yang menyengsarakan buruh.

"Mulai dari PP 78 tahun 2015 itu tidak menguntungkan upah buruh, lalu kami minta cabut tentang Perpres 2018 tentang penggunaan tenaga asing. Dan hari ini tenaga asing di Indonesia lebih banyak yang masuk di Indonesia," tegas dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Terobos Kawat

Aksi unjuk rasa ratusan buruh yang tergabung dalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) memanas lantaran tidak bisa masuk kawasan Bundaran HI. Langkah mereka diblokade kawat berduri yang dipasang oleh pihak kepolisian.

Pantuan di lokasi, massa KASBI yang sudah mulai berorasi tak diterima, lantaran tak bisa melintas Bundaran HI untuk menuju tempat yang sudah direncanakan sebelumnya.

Puluhan Massa yang berada di depan kawat berduri, kemudian memasang kardus dan botol air mineral yang ditaruh di kawat.

Tak lama, massa buruh lalu menarik kawat berduri tersebut. Aparat Kepolisian yang berjaga langsung maju dengan tamengnya, agar massa tak memaksa masuk. Sempat terjadi dorong-dorongan antara kedua belah pihak.

"Ini buntut dari titik berkumpul kami yang tak boleh melintas. Sesuai pemberitahuan Kapolda Metro Jaya kemarin, kami boleh melintas di Bundaran HI. Dan ini tidak boleh," ucap Ketua Umum KASBI Nining Elitos.

Usai pihak Kepolisian menjaga dengan tamengnya, massa buruh tak memaksakan. Kemudian melanjutkan orasinya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya