Fahri Hamzah Minta Jokowi Introspeksi di Hari Buruh

Fahri Hamzah mengkritik gejala masuknya tenaga kerja asing di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mei 2018, 16:21 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2018, 16:21 WIB
Fahri Hamzah (Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com)
Fahri Hamzah (Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah hadir dalam aksi unjuk rasa Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) di depan Gedung DPR, Jakarta. Menurutnya, aksi di Hari Buruh Internasional ini harus menjadi bahan introspeksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"May Day itu adalah peristiwa internasional. Karena itu Pak Jokowi harus menjadi pelajaran, Kalau ada buruh yang merasa tersisihkan karena selama ini tidak diperhatikan hak-haknya," ujar Fahri Hamzah di lokasi, Selasa (1/5/2018).

Dalam kesempatan yang sama, ia mengkritik masuknya tenaga kerja asing. Hal itu, menurutnya, berdampak pada pekerja lokal.

"Bahkan selama ini datangnya robot-robot asing ke Indonesia, kemudian tersingkir maka Pak Jokowi harus instrospeksi," sambungnya.

Menurut Fahri Hamzah, semua pihak harus berkaca dan mengembalikan acuan penanganan pekerja pada konstitusi dan undang-undang dasar.

"May Day itu peringatan kepada pemerintah untuk kembali kepada jati diri kita, amanat dari pembukaan UUD untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, untuk memprioritaskan bangsa Indonesia sebelum bangsa asing," ungkapnya.

Reporter: Sania Mashabi 

Sumber: Merdeka.com 

 

Tak Percaya Pekerja Lokal

Fahri Hamzah
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memberi keterangan usai memenuhi panggilan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (19/3). Fahri mendatangi Mapolda Metro Jaya terkait pelaporannya terhadap Presiden PKS Sohibul Iman. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Fahri menjelaskan, saat ini banyak orang yang tidak percaya dengan kemampuan buruh Indonesia. Alhasil, tenaga kerja asing didatangkan.

Ia mengkritik mantan Gubernur DKI Jakarta itu yang mengembar-gemborkan revolusi mental. Namun, menurut Fahri, saat ini mental masyarakat Indonesia malah semakin terpuruk.

"Itu peringatan buat Pak Jokowi. Manusia lebih penting daripada uang. Dulu katanya revolusi mental, Mental kita tambah rusak kok Ama Pak Jokowi ini," tandasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya