Mabes Polri: Rusuh di Mako Brimob, Napi Teroris Membangkang

Kepolisian saat ini terus berupaya bernegosiasi untuk menyelamatkan seorang anggota Densus 88 / Antiteror, Bripka Iwan Sarjana.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 09 Mei 2018, 18:11 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2018, 18:11 WIB
Kadiv Humas Mabes Polri Beberkan Hasil Kunjungan Megawati Soekarnoputri
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto memberi keterangan terkait kunjungan Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/3). Kedatangan Megawati adalah bagian dari silaturahmi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Kerusuhan di Mako Brimob dipicu persoalan sepele, yakni soal makanan. Padahal, makanan tersebut harus diperiksa terlebih dahulu oleh aparat sebelum masuk ke dalam ruang tahanan. Para napi teroris tidak terima dengan aturan tersebut.

"Narapidana menampilkan pembangkangan. Narapidana teroris tidak mau tunduk kepada SOP rumah tahanan," kata Kadiv Humas Polri Setyo Wasisto di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Rabu (9/5/2018).

Akibatnya, keributan pecah dan berakhir dengan penyanderaan dan perampasan senjata para petugas saat kejadian.

Kepolisian saat ini terus berupaya bernegosiasi untuk menyelamatkan seorang anggota Densus 88/Antiteror, Bripka Iwan Sarjana.

"Kami tidak ingin ada korban lebih banyak, kami menghargai hak asasi manusia. Kami terus mengupayakan maksimal negosiasi dengan perwakilan mereka," kata Setyo.

Lima anggota polisi gugur dalam insiden ini. Sementara satu orang dari pihak napi teroris  tewas. Mabes Polri telah menaikkan pangkat luar biasa kepada lima anggota polisi yang tewas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya