Liputan6.com, Surabaya - Minggu pagi, warga Surabaya, Jawa Timur, dikejutkan dengan teror bom. Pada waktu yang nyaris bersamaan sekitar pukul 07.00 WIB, tiga gereja mendapat serangan bom bunuh diri. Gereja tersebut adalah Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Utara, Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuna. Pelaku bom meledakkan diri saat jemaat tengah beribadah.
Seperti ditayangkan Liputan6SCTV, Senin (14/5/2018), di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela aksi teroris terekam kamera pengawas yang terpasang di traffic light. Dua pengendara sepeda motor berboncengan yang datang dari arah Ngagel Jaya masuk ke pintu samping halaman gereja. Tak lama kemudian, bom pun meledak. Seorang saksi menuturkan gemuruhnya seperti gempa. Usai serangan tersebut, polisi temukan bom yang masih aktif.
Baca Juga
"Ada bom yang belum meledak yang berhasil kita jinakkan dan kita disposal di TKP. Itu satu bom di Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro. Kemudian dua bom aktif yang belum meledak dan kita jinakkan ada di Gereja Pantekosta,"Â kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera.
Advertisement
Setidaknya 13 orang tewas dan 40 lainnya terluka. Bahkan dua polisi juga menjadi korban ledakan bom. Seluruh jenazah dan korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangara Polda Jatim.
Kini polisi terus melakukan proses identifikasi terhadap korban tewas. Polisi juga mengimbau bagi yang anggota keluarganya menjadi korban agar menyerahkan data post mortem ante mortem untuk memudahkan identifikasi jenazah.