Keluarga Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya Pernah Ikut Perang di Suriah

Pelaku bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Surabaya, Dita Supriyanto merupakan ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD) cabang Jawa Timur.

oleh Maria Flora diperbarui 14 Mei 2018, 08:48 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2018, 08:48 WIB

Fokus, Surabaya - Tim Densus 88 Mabes Polri dan Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengungkap identitas pelaku bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Ngagel, Gereja Pantekosta di Jalan Arjuna, dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro Surabaya.

Para pelaku merupakan satu keluarga, yang terdiri dari pasangan suami istri, dua anak perempuan, dan dua anak laki-laki.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Senin (14/5/2018), identitas pelaku pertama yang membawa mobil minibus di Gereja Pantekosta bernama Dita Supriyanto.

Sebelum meledakkan bom di Gereja Pantekosta, Dita menurunkan istrinya, Puji Kuswati  dan dua anak perempuannya, FAD (12) dan PAM (9) di GKI.

Sementara, dua pelaku lainnya adalah anak laki-laki Dita, YUS (18) dan FIR (16), yang menggunakan motor dan meledakkan bom di Gereja Santa Maria Jalan Ngagel.

Dita Supriyanto merupakan ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD) cabang Jawa Timur. Dita sendiri diduga pernah berada di Suriah bersama keluarganya untuk membantu perang di Suriah.

Aksi teror ini, menurut Kapolri Tito Karnavian, sebagai upaya balas dendam pelaku terhadap kerusuhan di Mako Brimob dan beberapa pentolan JAD yang sudah ditangkap Densus 88 Anti Teror.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya