Perangi Terorisme, Prabowo Usul Siskamling Dihidupkan Lagi

Prabowo meminta semua pihak tidak menyalahkan atau mencap BIN dan Polri kecolongan dengan maraknya aksi terorisme belakangan ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mei 2018, 05:12 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2018, 05:12 WIB
Sambangi DPR, Prabowo Bahas Serangkaian Teror di Tanah Air
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambangi Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, (16/5). Kedatangan Prabowo untuk membahas perkembangan politik terkini termasuk adanya serangkaian teror. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengajak masyarakat menghidupkan kembali sistem keamanan keliling (siskamling) di tengah rentetan aksi teror yang melanda Indonesia dalam beberapa hari terakhir.

"Nah inilah sistem keamanan keliling, sistem khas Indonesia, di sini lah kita butuh RT RW, lurah, teman-teman, bukan ngintelin tetangga, tetapi kalau ada yang aneh gitu loh," kata Prabowo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/5).

Menurut Prabowo, aparat penegak hukum pasti kewalahan untuk menjaga seluruh rakyat Indonesia yang mencapai ratusan jiwa. Sebab, BIN dan Polri memiliki sumber daya terbatas untuk melakukan pengawasan.

Untuk itu, masyarakat diimbau ikut serta melakukan pengawasan dan deteksi dini aksi terorisme. "Jadi kita sama-sama harus waspadai, ini sudah dimana-mana," tegasnya.

Prabowo juga meminta semua pihak tidak menyalahkan atau mencap BIN dan Polri kecolongan. Sebab, terorisme menjadi ancaman bagi seluruh negara, termasuk di Amerika Serikat.

"Kalau mau lihat intel kurang kerja, ya di seluruh dunia banyak yang kecolongan," tandas Prabowo.

Pada kesempatan ini, Prabowo mengungkapkan, kedatangannya ke DPR untuk mengecek dan mengkaji perkembangan pembahasan revisi UU Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.


Setuju TNI Dilibatkan

[Bintang] Prabowo Subianto
Nonton bareng film 212 (Nurwahyunan/bintang.com)

Salah satu pasal yang membuat alot pembahasan revisi UU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme adalah pelibatan TNI memberantas teroris.

Terkait hal ini, Prabowo menyatakan setuju TNI dilibatkan dalam memerangi terorisme.

"Menurut saya sekarang merasa penting TNI diikutsertakan. Tapi jangan langsung anggap ini militerisme, enggak," tegasnya.

Belajar dari pengalaman bangsa Indonesia dan bangsa lain, kata Prabowo, tentara memang harus diikutsertakan dalam memberantas praktik terorisme.

Bahkan, Gerindra mengklaim terus meminta pemerintah agar menaikkan anggaran bagi TNI. Tujuannya agar TNI lebih maksimal dalam menjaga keamanan negara. "Bukan untuk mengancam negara lain tetapi untuk menjaga keamanan negara kita. Kita butuh polri yang sangat kuat dan profesional, TNI yang sangat kuat dan profesional, dan intelijen yang sangat hebat," ungkapnya.

Lebih lanjut Prabowo menuturkan, semua unsur keamanan baik TNI, Polri dan intelijen harus diberdayakan dengan baik demi terjaganya keamanan negara.

Reporter: Renald Ghiffari

Saksikan Video Pilihan di bawah Ini

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya