2 Terduga Teroris yang Ditangkap di Cirebon Anggota Sel JAD Tambun

Masing-masing terduga teroris ditangkap di Kabupaten dan Kota Cirebon.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mei 2018, 21:21 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2018, 21:21 WIB
Tim Densus 88 gerebek rumah terduga teroris di Tangerang. (Liputan6.com/Pramita)
Ilustrasi penangkapan teroris. (Liputan6.com/Pramita)

Liputan6.com, Jakarta - Dua terduga teroris yang ditangkap di Cirebon terkait jaringan Jamaah Ansharud Daulah (JAD). Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Polisi Agung Budi Maryoto mengatakan mereka bagian dari sel Tambun, Bekasi.

"Ini merupakan jaringan JAD, kalau yang di kota masih kita 'silent' dulu," kata Agung di Cirebon, seperti dilansir Antara.

Dua orang terduga teroris ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, Kamis (17/5/2018) sore. Masing-masing ditangkap di di Kota dan Kabupaten Cirebon.

"Telah dilakukan kegiatan penegakan hukum terduga teroris berinisial H dan S," tutur Agus.

Penangkapan kedua tersangka merupakan hasil pengembangan yang dilakukan Polri dan berkaitan dengan empat terduga teroris di Tambun, Bekasi.

"Kedua tersangka ini, merupakan pengembangan dari keterangan yang ditangkap di Tambun, dimana menyebutkan dua orang H dan S," ujarnya.

Setelah melakukan pengkapan kemudian Densus menggeledah rumah kontrakan terduga teroris S yang berada di RW 02 RT 05 Desa Jemaras Kidul, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sedangkan H diringkus di Kota Cirebon.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Ditangkap Saat Isi Galon

Rombongan Polda Jabar beramai-ramai datang ke lokasi tempat S mengontrak rumah. Dari informasi yang didapat, S sudah ditangkap pada Kamis (18/5/2018), sekitar pukul 13.00 WIB.

S ditangkap saat akan mengisi air galon dan sepertinya langsung dibawa," ucap ketua RT 05 Blok 2, Desa Jemaras Kidul, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Gunanto.

Gunanto mengaku saat penangkapan, suasana di desa tampak sepi. Namun, saat penggeledahan, dia mengaku sempat dihubungi petugas polisi.

Dari informasi yang didapat, pelaku sudah lebih dari satu tahun tinggal di rumah kontrakan yang disewanya. Namun, selama satu tahun, aktivitas S tertutup.

"S orangnya tertutup tidak pernah bergaul dengan warga sekitar dan kami warga yang lain juga sudah mencurigai orang itu karena aneh sikapnya," sebutnya.

Dia menambahkan, terduga teroris itu dikenal jarang bergaul, sehingga banyak orang tidak tahu identitasnya. Tidak sedikit warga maupun tetangga yang tidak tahu siapa sosok S yang sebenarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya