Aksi Nekat Bocah Menantang Maut demi Rupiah di Jakut

Kasatpol PP Kota Jakarta Utara Ronny Jarpiko mengatakan, pihaknya sering kali kucing-kucingan dengan gerombolan bocah itu.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 18 Mei 2018, 07:34 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2018, 07:34 WIB
Moch Harun Syah/Liputan6.com
Sejumlah anak meminta uang sopir kontainer di Jakarta Utara.

Liputan6.com, Jakarta - Berlari, duduk di jalan raya, dan mengejar truk kontainer yang sedang berjalan dilakukan remaja di Jalan RE Martadinata, Ancol, Jakarta Utara. Jalan itu berada di sisi barat ke arah Pelabuhan Tanjung Priok.

Gerombolan remaja itu berusaha mendekat ke pintu sopir truk. Sebelumnya, beberapa dari mereka menyetop truk yang melintas dengan berbagai cara. Mereka pun meminta uang dan rokok.

Beberapa pengendara yang melintas mengaku sering kali melihat ulah mereka pada sore dan malam hari.

"Sering sore atau malam kalau saya lewat itu. Kayak udah enggak takut mati aja. Itu kalau dibilangin atau dipanggil pada kabur," kata Ican, pengendara roda dua yang melintas, Kamis (17/5/2018).

Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Febriansyah mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polsek Pademangan terkait seringnya dugaan pemalakan di lokasi tersebut.

"Saya sudah menginfokan Kapolsek Pademangan serta Kanit Reskrim-nya. Tentu akan ada tindakan," kata Febri.

Kasatpol PP Kota Jakarta Utara Ronny Jarpiko mengatakan, pihaknya sering kali kucing-kucingan dengan gerombolan remaja itu. Dari hasil pantauannya, peristiwa serupa juga sering terjadi di Jalan Cilincing Jakarta Utara.

Ronny juga mengaku akan meningkatkan pengawasan. "Jadi saat kita sedang tidak di lokasi mereka keluar beraksi, tapi begitu kita operasi mereka langsung pada kabur seperti kucing-kucingan. Mereka biasa beraksi di Jalan Lodan, RE Martadinata, dan Jalan Cilincing Raya dan kita akan tingkatkan pengawasan," beber Ronny.

Bukan Penyandang Masalah Sosial

Kepala Suku Dinas Sosial Kota Jakarta Utara Aji Antoko mengatakan, soal anak-anak dan remaja yang diduga memalak di jalan tidak termasuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

Menurut Aji, kasus tersebut sudah masuk tanah kriminal dan berurusan dengan pihak berwajib.

"Kategori tindakan mereka masuk ranah kriminalitas karena dilakukan dengan paksa dan terkadang membawa senjata tajam," kata Aji.

Sementara Itu, Aji mengaku pihaknya sudah melakukan patroli terkait PMKS. Saat memasuki Ramadan, razia pun ditingkatkan.

Aji menambahkan, sejak Januari hingga April 2018 pihaknya mengamankan 272 PMKS di Kota Jakarta Utara. Sebanyak 68 petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) dikerahkan untuk mengendalikan PMKS.

"Namun, kami akan mengintensifkan razia PMKS di permukiman, tempat ibadah, dan pasar untuk kenyamanan masyarakat," Aji memungkasi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya