Menkumham Akan Tambah Lapas Teroris di Nusakambangan

Bukan hanya penambahan, Yasonna menyatakan juga akan membuat lapas baru di Nusakambangan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 19 Mei 2018, 08:20 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2018, 08:20 WIB
Menkumham Yasonna Laoly di Bandung, Jawa Barat
Menkumham Yasonna Laoly di Bandung, Jawa Barat (Liputan6.com/ Aditya Prakasa)

Liputan6.com, Jakarta - Menkumham Yasonna H Laoly mengatakan, akan ada penambahan lapas khusus teroris di Nusakambangan.

"Penambahan supaya lebih baik. Di Pasir Putih," ucap Yasonna di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (18/5/2018).

Bukan hanya penambahan, Yasonna menyatakan juga akan membuat lapas baru di Nusakambangan.

"Akan ada yang baru di Nusakambangan," ujar Yasonna.

Dirjen PAS Kemenkumham Sri Puguh Budi Utami membenarkan hal tersebut. Dia menuturkan, untuk penambahan lapas di Pasir Putih, akan ada pemisahan.

"Nanti narkoba dan teroris dipisah. Sekarang lagi diselesaikan bangunan yang sudah kita mulai," ungkap Sri.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kelebihan Beban

Menkumham dan Menhan Terapkan Program Bela Negara bagi Warga Binaan
Menkumham Yasonna Laoly memberi sambutan dalam launching buku bela negara di LP Klas I Cipinang, Jakarta, Kamis (29/3). Menurut Yasonna, bela negara menjadi kewajiban seluruh warga negara Indonesia. (Liputan6.com/JohanTallo)

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly mengaku prihatin dengan banyaknya Lembaga Pemasyarakatan (LP) yang over kapasitas atau kelebihan penghuni. Yasonna pun mendorong agar konsep restorative justice jadi alternatif pemidanaan.

"Sebulan ada dua ribu napi masuk, setahun ada 24 ribu napi, padahal kapasitasnya sudah mengerikan. Nah, restorative justice ini nanti pidana ringan tidak usah (dijebloskan ke LP) buat sumpek aja," kata Yasonna di Gedung Pengayoman Kemenkumham, Jakarta Selatan, Kamis (19/4/2018).

Yasonna meminta para narapidana perkara ringan ke depan bisa menjalani hal lebih berguna di masyarakat. Berkaca pada negara maju, dia melihat para napi tersebut kerap diberdayakan sebagai pekerja sosial.

"Jadi, di Amerika itu banyak social workers, seperti sapu jalan, bersih-bersih gereja, membantu di panti jompo. Maka dalam hal itulah, peran pembimbing permasyarakatan ini menjadi penting," jelas Yasonna.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya