Ahmadiyah Indonesia Minta Penyerang Rumah Jemaat di Lombok Timur Diusut

Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) menyesalkan penyerangan dan pengusiran pengikutnya oleh sekelompok orang di Kecamatan Sakra, Lombok Timur, NTB pada 19 dan 20 Mei 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mei 2018, 20:06 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2018, 20:06 WIB
700 Personel Gabungan Siaga di Tempat Ibadah Ahmadiyah-Depok- Immanuel Antonius-20170224
Sebuah plang penyegelan dipasang di tempat ibadah jemaah Ahmadiyah di Sawangan, Depok, Jumat (24/2). Beredar kabar melalui pesan berantai bahwa tempat ibadah tersebut akan ditutup paksa. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) menyesalkan penyerangan dan pengusiran pengikutnya oleh sekelompok orang di Kecamatan Sakra, Lombok Timur, NTB pada 19 dan 20 Mei 2018. Akibat penyerangan dan pengusiran itu, 21 perempuan dan 3 laki-laki dewasa kehilangan tempat tinggal.

Korban masih mengungsi di Mapolres Lombok Timur.

JAI pun meminta dilakukan langkah penegakan hukum terhadap para pelakunya. Terlebih, pengikut Ahmadiyah masih sah sebagai warga negara Indonesia.

"Kami sebagai warga negara yang sah di NKRI ini meminta hak kami yaitu langkah penegakan hukum dari Kapolri melalui Kapolda NTB dan Kapolres Lombok Timur agar pelaku kriminal penyerangan diproses hukum secara adil untuk menunjukkan hukum ditegakkan dan memberi kepastian pada masyarakat," kata Juru Bicara JAI, Yendra Budiana saat menggelar jumpa pers di Kantor Komnas Perempuan, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/5).

Yendra juga mengingatkan Gubernur NTB, M Zainul Majdi dan semua pihak, kebencian dan kekerasan terhadap kelompok yang berbeda seperti Ahmadiyah dapat berdampak pada pariwisata NTB. Apalagi, saat ini sektor pariwisata di NTB khususnya Lombok sedang berkembang pesat.

"Ini tentunya merugikan rakyat Indonesia sendiri," ujar Yendra.

 


8 Rumah Hancur

Komnas Perempuan Sikapi Aksi Penyerangan Jamaah Ahmadiyah
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara (kanan) memberi keterangan saat konferensi pers menyikapi kasus penyerangan dan pengusiran Ahmadiyah di Lombok Timur pada Sabtu lalu, di Kantor Komnas Perempuan, Jakarta, Senin (21/5). (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Dia menyampaikan peristiwa penyerangan dalam dua hari terakhir terjadi tiga kali. Penyerangan pertama terjadi hari Sabtu pukul 11.30 Wita dan pukul 21.00 Wita. Selanjutnya terjadi Minggu pada pukul 06.30 Wita.

Ia menyebut, akibat peristiwa itu 8 unit rumah milik jemaat Ahmadiyah hancur. "Ada 24 orang yang dievakuasi ke Mapolres Lombok Timur," sebutnya."Saat ini masih di Mapolres Lombok Timur. Tapi kami belum update lagi," kata Yendra.

Dia mengatakan pihaknya juga belum mendapat informasi dari kepolisian terkait tindakan terhadap pelaku perusakan termasuk juga belum ada tersangkanya. Dari puluhan korban ada juga ibu hamil dan lansia yang butuh penanganan khusus.

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya