Hujan Abu Letusan Freatik Merapi, BPBD Klaten Bagikan 15 Ribu Masker

BPBD akan terus berkoordinasi dengan bidang logistik untuk persiapan pembagian masker. Rencananya hari ini, 4.000 masker akan kembali dibagikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mei 2018, 11:56 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2018, 11:56 WIB
Erupsi Gunung Merapi
Erupsi Gunung Merapi. (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Klaten - Ribuan warga Klaten kini terdampak hujan abu akibat letusan freatik Gunung Merapi yang terjadi pada Senin, 21 Mei kemarin. Hujan abu tipis dilaporkan terjadi di sekitar Desa Balerante, Kecamatan Kemalang dan Kecamatan Panggang, sekitar pukul 20.30 WIB hingga 21.00 WIB.

Melihat kondisi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mendistribusikan sedikitnya 15 ribu masker bagi warga yang terdampak di sejumlah desa.

"Kami terus memantau situasi dan kondisi wilayah Kemalang. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Klaten juga sudah meluncur ke beberapa desa Kecamatan Kemalang dan sekitarnya," ujar Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Bambang Gianto, Selasa, 21 Mei 2018, seperti dilansir Merdeka.com, Selasa (22/5/2018). 

Bambang menambahkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan bidang logistik untuk persiapan pembagian masker. Rencananya hari ini, BPBD akan kembali membagikan 4.000 ribu masker.

"Beberapa warga juga masih berjaga-jaga di sekitar desa yang lebih jauh dari Merapi. Karena tadi malam sempat melakukan evakuasi mandiri," ujar Bambang.

Meski kini kondisi Gunung Merapi relatif normal, Kepala BPBD Klaten mengimbau masyarakat tetap waspada. Masyarakat juga diminta tidak panik dan dapat beraktivitas seperti biasa.

"Kami mengimbau masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa. Jangan panik serta mengantisipasi hujan abu di sekitar Gunung Merapi. Gunakan masker dan kacamata untuk mengantisipasi hujan abu tipis," tutupnya.

Status Merapi Waspada

Erupsi Gunung Merapi
Erupsi Gunung Merapi. (Liputan6.com/Istimewa)

Sebelumnya pada Senin malam, 21 Mei 2018, pukul 23.00 WIB, Status Gunung Merapi dinaikkan dari Normal menjadi Waspada.

Peningkatan status karena terjadinya bertambahnya aktivitas freatik di Gunung Merapi. Meningkatnya aktivitas freatik ini diikuti dengan adanya gempa VT dan gempa tremor.

"Peningkatan status dari normal menjadi waspada direkomendasikan agar dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi dikosongkan dari aktivitas penduduk. Masyarakat yang berada di KRB III dimohon meningkatkan kewaspadaannya," ujar Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida di Kantor BPPTKG Yogyakarta, Senin, 21 Mei 2018.

Hanik menambahkan, jika perubahan aktivitas Gunung Merapi terjadi secara signifikan, maka status Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. Hanik juga meminta masyarakat tetap tenang dan waspada.

 

 Reporter: Arie Sunaryo

 Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan selengkapnya di bawah ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya