Begini Suasana Kantor Pemenang Proyek Pohon Imitasi Pemprov DKI Jakarta

Perusahaan pemenang lelang pohon imitasi ini pun terlihat cukup megah.

oleh Fernando Purba diperbarui 01 Jun 2018, 15:53 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2018, 15:53 WIB
Pohon Imitasi
Suasana kantor pemenang lelang pohon imitasi di Bekasi. (Liputan6.com/Fernando Purba)

Liputan6.com, Bekasi - PT Cahaya Perisai Afiyah keluar sebagai pemenang lelang untuk pengadaan tanaman sejumlah pohon imitasi alias palsu di sepanjang Jalan Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta. Belakangan, pemasangan pohon imitasi yang disebut-sebut menghabiskan anggaran Rp 8,52 miliar itu, mendapat reaksi dari masyarakat.

Dari informasi yang dihimpun Liputan6.com, kantor PT tersebut berada di Jalan Patriot Dalam, Blok B Nomor 27, RT 05/RW 17, Kecamatan Jaksampurna, Kota Bekasi. Perusahaan pemenang lelang pohon imitasi ini pun terlihat cukup megah.

Rumah itu memiliki halaman dan parkiran cukup luas dengan bangunan 2 kavling menjorok ke belakang. Namun dari pantauan, bangunan yang luasnya mencapai 500m² itu, tampak sepi dan terkunci rapat. Tak ada pelang perusahan dan nomor alamat. Bahkan, tidak terlihat adanya aktivitas di rumah yang dijadikan kantor PT Cahaya Perisai Afiyah tersebut.

Seorang penghuni, Simanjuntak (25) mengatakan jika perusahan itu dimiliki oleh Sipayung, saudaranya. Simanjuntak menambahkan, ia tidak tahu-menahu terkait hebohnya proyek pohon imitasi tersebut.

"Tadi yang punya pesan, kalau ada orang yang nyari, bilang saja lagi di kampung," kata Simanjuntak yang mengaku baru sebulan bekerja di tempat tersebut, Jumat (1/6/2018).

Warga sekitar yang rumahnya tak jauh dari kantor PT Cahaya Perisai Afiyah mengaku jika Sipayung, disebut sukses sebagai seorang pengusaha karena kerap memperkerjakan para pemuda setempat.

Dari profesinya sebagai pemborong, Sipayung juga memiliki sedikitnya 3 bangunan yang posisinya saling berdekatan di Jalan Patriot Dalam itu.

 

Suka Main Proyek

Pohon imitasi
Suasana kantor pemenang lelang pohon imitasi di Bekasi. (Liputan6.com/Fernando Purba)

Rumah pertama berada di Blok B Nomor 27. Lalu, di Blok G Nomor 26, rumah berlantai 2, berwarna kuning dan berdiri megah itu diketahui sebagai tempat tinggal Sipayung dan 4 orang anaknya.

Tak jauh dari lokasi pertama dan kedua, Sipayung juga memiliki sebidang tanah yang luasnya lebih 600m². Tanah itu difungsikan sebagai gudang dan menumpuk sejumlah material bangunan.

"Sipayung ini sudah lama main proyek. Dia pernah menang proyek motong rumput se-DKI Jakarta. Dia ngakunya sih dulu mantan polisi, terus pensiun, main proyek," kata Budi, satpam lingkungan setempat.

Ia menambahkan, jika Sipayung sejak lama telah bergelut di proyek DKI Jakarta. Khususnya di bidang pertamanan.

"Anak buahnya banyak. Kalau lagi menang proyek, bisa lima truk terpakir. Tapi sekarang lagi sepi. Pegawainya udah jarang. Truk-nya juga sudah pada dijual," tambahnya.

"Kalau sosoknya sih kurang tahu, karena memang dia jarang kelihatan, katanya lagi di Medan. Setahu saya yang jalanin, anak cowok satu-satunya. Proyeknya taman sama nyapu jalan. Saya pernah ditawarin kerja, tapi enggak mau, karena bayarnya kata temem-temen, kagak jelas," pungkasnya.

Pohon imitasi sebelumnya sempat berjejer menghiasi sejumlah titik trotoar di Jalan Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta. Namun hal itu menuai kritik warga karena dianggap mengganggu pejalan kaki.

Tak hanya itu, dalam situs Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik atau LPSE tercatat jika anggaran pengadaan tanaman dan bahan dekorasi oleh Pemprov DKI itu menghabiskan dana mencapai Rp 8,525 miliar.

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya