Liputan6.com, Jakarta - PT KAI menggelar apel gabungan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya, Polri, dan TNI di lapangan Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Apel persiapan mudik Lebaran 2018 ini dipimpin Budi Karya.
Dalam kesempatan itu, Budi Karya mengatakan, pada mudik 2018 ini PT KAI akan menambahkan jumlah atau akomadasi kereta api untuk para pemudik yang akan pulang ke kampung halamannya.
"Tahun ini disiapkan 393 KA, baik reguler maupun tambahan. Khusus angkutan Lebaran 2018 fluktuasi pergerakan penumpang tersebar dari H-1 sampai H+1 mengingat waktu liburan yang panjang sehingga perjalanan mudik masyarakat dapat terlaksana dengan baik," kata Budi Karya, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (5/6/2018).
Advertisement
Budi Karya mengungkapkan mudik pada 2018 ini ada kenaikan penumpang sebanyak 3 persen.
"Penyelenggaraan moda kereta api tahun 2018 diperkirakan akan mengalami kenaikan 3 persen dengan jumlah yang amat luar biasa, yaitu 4,5 juta. Calon pemudik berharap agar mereka dapat tiba selamat di tempat tujuan, berkumpul bersama keluarga untuk merayakan Lebaran," ungkapnya.
Penambahan armada kereta api yang dilakukan karena sudah menjadi amanat dari Presiden Joko Widodo kepada pihak Kementerian Perhubungan.
"Bapak Presiden secara khusus mengamanatkan kepada kita agar mudik kali ini harus lebih baik, harus bahagia, dengan tema mudik bareng guyub rukun. Tema tersebut karena merupakan refleksi kepedulian, kebersamaan, kerukunan serta berangkat dari akar budaya masyarakat," sebutnya.
"Tema ini juga dipilih karena mencerminkan nilai Pancasila dalam masyarakat Indonesia," ia menambahkan.
Selain itu, untuk menciptakan angkutan mudik Lebaran yang selamat, nyaman, dan aman, pemerintah telah melaksanakan cek terhadap seluruh sarana dan prasarana kereta api.
"Saya berharap rekomendasi telah diberikan Dirjen Kereta Api selalu ditindaklanjuti oleh PT KAI sehingga zero accident dalam angkutan Lebaran 2018 dapat terlaksana," tandasnya.
Pemeriksaan Barang
Selain itu, Budi Karya juga bakal melakukan pengamanan yang ketat pada Mudik Lebaran 2018, terlebih pasca-serangkaian teror di beberapa daerah di Indonesia.
"TNI Polri untuk mengamankan keselamatan angkutan Lebaran 2018. Karena untuk menyikapi teror yang belum lama ini terjadi, saya tekankan kepada seluruh petugas Lebaran untuk meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah gangguan keamanan atau potensi teror yang dapat menimbulkan kerugian materil maupun imateril yang tidak sedikit," kata Budi.
Pengetatan pengamanan itu salah satunya akan dilakukan pemeriksaan barang kepada setiap pemudik.
"Langkah antisipasi ini dilakukan dengan memperketat keamanan di semua stasiun utama di stasiun keberangkatan mudik dengan melakukan pemeriksaan barang bawaan penumpang guna memberikan rasa aman dalam mudik," ungkapnya.
Selain itu, ia mengimbau kepada seluruh petugas atau melakukan penjagaan pada saat arus mudik 2018, untuk selalu saling berkoordinasi satu sama lain.
"Di samping itu kami juga mengimbau agar rekan-rekan di lapangan juga berkoordinasi dengan balai teknik kereta api, khususnya untuk antisispasi lokasi banjir dan longsor serta dampak cuaca. Terutama di lintas Bogor-Sukabumi-Porong-Sidoardjo agar tak lupa melakukan koordinasi dengan jajaran pemerintah," ujarnya.
"Saya juga meminta kerja sama yang erat dari TNI-Polri untuk melakukan pengamanan secara terbuka dan tertutup karena hal tersebut penting untuk dilakukan," ia menjelaskan.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement