Pemprov DKI: Tong Sampah Buatan Jerman untuk Modernisasi

Pemprov DKI Jakarta membeli dengan harga Rp 3,6 juta untuk satu tong.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 05 Jun 2018, 11:34 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2018, 11:34 WIB
Ilustrasi tong sampah (iStock)
Ilustrasi tong sampah (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Pengadaan tong sampah yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta kini menjadi viral di media sosial. Penyebabnya, anggaran pembelian tong sampah buatan Jerman itu mencapai Rp 9,6 miliar.

Pemprov DKI langsung memberikan klarifikasi terkait pengadaan 2.600 tempat sampah itu. Kepala Dinas LH DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan harga tong yang dibeli DKI lebih murah dari pasaran. DKI membeli dengan harga Rp 3,6 juta untuk satu tong.

"Dibandingkan dengan toko online atau seperti di Ace Hardware, ini malah lebih mahal. Di sana bisa Rp 4,4 juta untuk satuannya dan itu buatan China yang belum bersertifikasi," ujar Isnawa.

Isnawa juga menjelaskan beberapa kelebihan tong sampah Jerman itu. Pertama tong memiliki standar internasional sehingga lebih berkualitas. Selain itu, pengadaan barang tersebut masuk dalam e-catalog.

"Itu kan e-catalog ya, berarti LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa Pemerintah) dong. Jadi bukan kami yang ketemu sama penyedia jasanya. LKPP kan sudah mengerti kualitasnya," ujar Isnawa.

Menurut Isnawa, tong sampah didatangkan oleh PT Groen Indonesia, perusahaan yang bergerak dalam bidang waste management dan perangkat pendukungnya.

"Ini bukan perusahaan abal-abal, memang dia bergerak di bidang itu," kata dia.

Menurutnya, Dinas LH sudah membeli tong sampah itu sejak 2016, meski tidak selalu dari Jerman. Pada 2016, Dinas LH membeli 296. Kemudian membeli lagi 1.500 unit pada 2017, sedangkan pada 2018, Dinas LH membeli lagi 2.600 unit.

Pada 2018, Dinas LH akan tetap melakukan pengadaan tempat sampah standar internasional tersebut. "Masih butuh 3.800 lagi, tahun depan kami cicil," ucapnya.

Modernisasi

Dengan adanya peralatan yang lebih modern, ucap Isnawa, Pemprov ingin melakukan modernisasi pengelolaan sampah. Sebab, selama ini proses pengumpulan sampah dari rumah ke rumah menuju TPST Bantargebang masih tradisional, yakni hanya dengan gerobak. Dengan adanya tong tersebut, maka proses tersebut akan lebih efisien.

"Coba saja hitung berapa kali sampah itu naik turun untuk bongkar muat," imbuhnya.

Senada dengan Isnawa, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pengadaan tong itu sudah ada sejak tahun anggaran sebelumnya dan merupakan bagian moderenisasi pengelolaan sampah di Jakarta.

"Pengadaan sebelumnya, dan tempat sampah tersebut adalah bagian kita memodernisasi pengelolaan sampah kita," kata Sandi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya