Menhub: Saatnya Nikmati Pembangunan Infrastruktur dengan Mudik Lancar

Budi Karya mengaku pihaknya banyak memanfaatkan hasil riset dalam menghadapi mudik.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 05 Jun 2018, 17:37 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2018, 17:37 WIB
Menhub Pimpin Apel Gelar Pasukan Masa Angkutan Lebaran 2018
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghadiri Apel Kesiapan Mudik Lebaran 2018 di lapangan parkir Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (5/6). Apel diikuti oleh petugas gabungan dari PT Kereta Api Indonesia, TNI dan Polri. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, mudik tahun ini terasa spesial. Menurutnya, inilah saatnya masyarakat memanfaatkan pembangunan infrastruktur yang digenjot pemerintah selama ini.

"Pesan Bapak Presiden, agar mudik kali ini lebih baik, bahagia, guyub rukun," kata Budi Karya di acara saat membuka puasa bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Senin malam, 4 Juni 2018.

Kemenhub akan bekerja sama dengan pihak-pihak lain, yakni Polri, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian PUPR untuk agenda mudik ini. Di lapangan, untuk pengaturan, dia menyerahkan sepenuhnya mekanisme pada Korlantas Polri.

"Saya kan sama-sama sedaerah dengan Pak Jenderal Tito, sesama Palembang, ya kami aktif berkoordinasi, kami samperi kepolisian sebagai partner," katanya.

Budi Karya mengaku pihaknya banyak memanfaatkan hasil riset dalam menghadapi mudik, termasuk riset lembaga yang independen mengenai arus mudik yang diprediksi puncaknya adalah H-2 dan H-3. Maka pada tanggal tersebut dilakukan pelarangan kendaraan truk besar untuk beroperasi.

Namun dalam perkembangan, karena adanya perubahan cuti bersama, data riset bergeser bahwa kepadatan justru maju pada akhir pekan ini, tanggal 8 dan 9 Juni akan mengalami kepadatan.

"Keputusan tetap, tapi pada 8-9 Juni kita imbau untuk tidak beroperasi, dan arus baliknya pada 19-20 Juni. Sifatnya imbauan," ujar dia.

Menurut Budi Karya, dari berbagai moda, mudik udara tumbuh paling tinggi sampai 90 persen, paling tinggi untuk wilayah timur sampai 15 persen.

Sebagai mantan Direktur Utama Angkasa Pura II, Budi Karya paham benar bahwa moda udara itu kritisnya banyak, mulai dari bagasi sampai kecoak, dan lain-lain. Kalau lengah bisa viral. Beda dengan moda laut yang banyak barang, tak banyak komplain.

 

Ancaman Mogok Pilot Garuda

Jelang Arus Mudik, Menhub Tinjau Kesiapan Terminal Pulo Gebang
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat meninjau kesiapan pelayanan arus mudik di Terminal Pulo Gebang, Jakarta, Minggu (3/6). Pemeriksaan meliputi pelayanan tiket hingga kelaikan bus. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Mengenai ancaman pilot Garuda mogok, Budi meyakinkan tidak terjadi.

"Mereka (pilot) kan orang-orang pintar, masak masalah begini merugikan rakyat, sudah ada dialog," katanya.

Mengenai moda kereta api (KA), tumbuhnya jumlah penumpang cuma 5 persen.

"Kami tambah 40 rangkaian dari 800 rangkaian existing,” jelasnya.

KA ini permasalahnnya, tidak mudah menambah moda meski permintaan tinggi, karena keterbatasan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya