Said Aqil: Umat Kok Koalisi?

Said Aqil mengomentari etika berpolitik yang menggunakan agama.

oleh Yunizafira Putri Arifin Widjaja diperbarui 09 Jun 2018, 06:36 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2018, 06:36 WIB
Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj
Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua PBNU Said Aqil Siradj terlihat bingung ketika diminta menanggapi wacana pembentukan koalisi keumatan yang kian santer terdengar. Menurut dia, umat tidak perlu lagi untuk berkoalisi.

"Umat kok koalisi, umat tuh gak koalisi," ujar Said seraya tertawa, di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (8/6/2018).

Koalisi keumatan sendiri diidentikkan dengan empat partai, yakni, PKS, Gerindra, PAN dan PBB. Wacana koalisi keumatan muncul setelah sejumlah petinggi partai bertemu pentolan FPI Rizieq Shihab di Arab Saudi.

Said Aqil mengomentari etika berpolitik yang menggunakan agama. Ia mencontohkan penggunaan dalil-dalil ataupun pembagian zakat untuk mendompleng elektabilitas.

Menurut Said, organisasinya menolak jika agama dijadikan sebagai alat untuk berpolitik. Karena, kata dia, agama dilihat sebagai suatu yang murni, mulia dan suci, bukan untuk kepentingan sesaat.

"Nilai-nilai illahiyah, nilai-nilai Tuhan, jangan untuk kepentingan sesaat," imbuhnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya