Liputan6.com, Medan - Jemaah Tarikat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah menetapkan 1 Syawal 1439 H pada Rabu, 13 Juni 2018. Jemaah pun sudah menggelar takbiran Selasa 12 Juni 2018 malam.
Sekretaris Majelis Fatwa Tarikat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah, Syekh Muda Muhammad Yusuf Hamdani mengatakan, penetapan 1 Syawal sesuai dengan hitungan kalender hisab qamariyah.
Baca Juga
"Besok (hari ini) sudah penetapan 1 Syawal, malam tadi sudah takbiran," kata Syekh Muda Muhammad Yusuf Hamdani.Â
Advertisement
Diungkapkannya, jemaah Tarikat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah berangsur mulai datang ke Pondok Pesantren Yayasan Dr Syekh Salman Daim di Bandar Tinggi, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, untuk menggema takbir.
Lokasi tersebut juga dijadikan salat Idul Fitri berjamaah, yang diikuti jemaah Tarikat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah di Sumatera Utara. Selain di Bandar Tinggi, salat Id Tarikat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah juga akan digelar di beberapa lokasi lain di Tanah Air, seperti Riau dan Kepulauan Riau digelar di Rumah Suluk Darus Shofa, Kandis, Siak, Riau.
Sementara bagi jemaah yang ada di Pulau Jawa, salat Id digelar di Rumah Suluk Darussalam, Cigombong, Bogor.
"Kita tidak adakan salat Id di Rumah Suluk Mariendal (Darul Shofa Li Ahli Taqwa) tahun ini, karena untuk jemaah Sumatera Utara salat Id hanya dipusatkan di Bandar Tinggi," jelasnya
Setelah salat Id, acara akan dilanjutkan dengan halalbihalal. Diungkapkannya, Insyaa Allah sebelum zuhur acara sudah selesai.
Berpuasa Lebih Dulu
Ketetapan pihak tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah yang menetapkan 1 Syawal 1439 H lebih cepat dibandingkan ketetapan pemerintah. Sidang isbat penetapan awal Syawal baru akan digelar Kementerian Agama pada Kamis, 14 Junin2018.
Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah sebelumnya juga telah lebih dulu melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Berdasarkan hitungan di tarekat ini, 1 Ramadan 1439 H jatuh pada Senin 14 Mei 2018.
"Penghitungan awal Ramadan pada tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah tetap mengacu pada Alquran dan hadis. Penghitungannya didasarkan pada kalender hisab qamariah," Yusuf menandaskan.
Saksikan Video pilihan Berikut Ini:
Advertisement