Kunjungan Yahya Cholil Staquf ke Israel Menuai Kritik

Jokowi menyatakan kehadiran Yahya Staquf sebagai pembicara di Israel adalah urusan pribadi, dan tidak mewakili pemerintah Indonesia

oleh Rinaldo diperbarui 13 Jun 2018, 09:36 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2018, 09:36 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran anggota Dewan Pertimbangan Presiden, sekaligus Katib Aam Suriyah PBNU Yahya Cholil Staquf sebagai pembicara dalam sebuah forum diskusi di Israel, pada minggu lalu, terus menuai kritik dari berbagai pihak.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Rabu (13/6/2018), Presiden Joko Widodo mengatakan kehadiran Yahya Staquf di Israel, adalah urusan pribadi, bukan atas nama Dewan Pertimbangan Presiden.

Sementara, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan, kehadiran Yahya dalam acara di Israel tidak sedikit pun mempengaruhi dukungan Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.

"Jadi sekali lagi saya ingin tekankan, tidak ada perubahan atau bahkan justru terjadi penebalan keberpihakan pemerintah Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina dalam mencapai atau berjuang untuk merebut hak-hak Palestina. Jadi sekali lagi Indonesia selalu bersama dengan Palestina," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Yahya Cholil Staquf menjadi pembicara dalam forum diskusi yang diprakarsai American Jewiss Comititee (AJC) di Tel Aviv pada Minggu lalu. Kehadiran Yahya dinilai tidak etis di tengah posisi Indonesia yang terus menyuarakan kemerdekaan Palestina.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya