Temuan Ombudsman Soal Tiket Pesawat di Papua Naik 3 Kali Lipat

Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Provinsi Papua menduga ada spekulasi harga tiket pesawat sehingga harganya melambung tinggi.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jun 2018, 13:51 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2018, 13:51 WIB
Pesawat Garuda Indonesia
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Papua - Menjelang Idul Fitri 1439 Hijiriah, tiket pesawat dari dan ke Papua melonjak naik hingga tiga kali lipat.

Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Provinsi Papua menduga ada spekulasi harga tiket pesawat sehingga harganya melambung tinggi.

"Misalnya harga tiket pesawat Garuda Indonesia dari Jayapura-Biak yang biasanya Rp 600 ribu hingga Rp 800 ribu per orang naik tiga kali lipat menjelang Idul Fitri menjadi Rp 4 juta per orang," ungkap Kepala Ombudsman RI Perwakilan Papua, Oliv Sabar Iwanggin.

Sementara, tiket pesawat dari Jayapura ke Jakarta yang sebelumnya Rp 2,5 juta, naik menjadi Rp 6 juta.

Tak hanya Garuda Indonesia, maskapai penerbangan lain seperti Batik Air, Lion Air, dan Sriwijaya Air juga mengalami kenaikan.

"Kami menduga harga ini pasti akan bertahan hingga arus balik selesai barulah harga kembali normal," kata Oliv, seperti dikutip dari Antara di Jayapura, Sabtu (16/6/2018). 

Harga Tiket Naik, Garuda Indonesia Tidak Tahu

Ilustrasi Pesawat Terbang
Pesawat Terbang Garuda Indonesia (Liputan6.com/Fahrizal Lubis)

Sementara itu, General Manager Garuda Indonesia Jayapura, Mac Fee Kindengan, mengatakan dirinya tidak tahu menahu terkait harga tiket transit yang mahal karena manajemen setiap maskapai penerbangan berbeda.

Untuk Garuda Indonesia, kata dia, harganya terjangkau dan naik sesuai dengan time limit dan jumlah pemesan namun tidak terlalu mahal melebihi batas kewajaran.

 

Reporter: Harwanto Bimo Pratomo

Sumber: Merdeka.com 

 

Saksikan video pilihan selengkapnya di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya