Erupsi Gunung Agung, 226 Penerbangan Terdampak

Keputusan untuk menutup sementara operasional penerbangan Bandara Ngurah Rai Bali, karena alasan keselamatan penerbangan.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 29 Jun 2018, 13:35 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2018, 13:35 WIB
Bandara Ngurah Rai Ditutup
Sejumlah penumpang mencari informasi jadwal penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Bali, Jumat (29/6). PT Angkasa Pura I menutup sementara operasional bandara selama 16 jam dikarenakan dampak abu vulkanik Gunung Agung. (AP/Firdia Lisnawati)

Liputan6.com, Jakarta - Penutupan sementara Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali yang dilakukan hari ini, Jumat (29/6/2018), membuat 226 pergerakan pesawat udara (take-off dan landing) dari dan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, terdampak.

Penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai berlaku mulai pukul 03.00 Wita hingga pukul 19.00 Wita, akibat erupsi Gunung Agung.

Soal penutupan ini, sebelumnya telah diinformasikan oleh perusahaan Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia kepada seluruh stakeholder penerbangan domestik maupun internasional melalui NOTAM (Notice to Airmen) nomor A2551/18.

"Total penerbangan yang terdampak sebanyak 226 pergerakan dari dan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, sejak pukul 08.00 Wita sampai 19.00 Wita nanti malam," ujar Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, Didiet K S Radityo, Jumat. 

Sedangkan pada 28 Juni kemarin, total yang terdampak sebanyak 30 penerbangan. Didiet melanjutkan, sejak Kamis malam, AirNav Indonesia telah melakukan contingency plan terkait sebaran abu vulkanik akibat erupsi Gunung Agung. 

"Rute-rute penerbangan (Bandara Ngurah Rai) yang terdampak sebaran volcanic ash (abu vulkanik) antara lain G-578, W-46, M-522, G-464, W-45, M-635, dan W-33 diatur sedemikian rupa, sehingga dapat menghindari sebaran volcanic ash, sehingga keselamatan penerbangan tetap terjamin," paparnya.

 

Alasan Keamanan Penerbangan

Bandara Ngurah Rai Ditutup
Sejumlah penumpang mencari informasi jadwal penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Bali, Jumat (29/6). PT Angkasa Pura I menutup sementara operasional bandara selama 16 jam dikarenakan dampak abu vulkanik Gunung Agung. (AFP/GEDE ARDIASA)

Ketujuh rute tersebut adalah rute domestik dan internasional dari dan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai. Dalam rapat dengan seluruh stakeholder penerbangan yang dilakukan Jumat dini hari tadi, keputusan untuk menutup sementara operasional penerbangan dikarenakan alasan keselamatan penerbangan. 

Didiet menyampaikan, data menunjukkan sebaran abu vulkanik telah menutupi koordinat Bandara I Gusti Ngurah Rai, mulai pukul 23.50 Wita, Kamis 28 Juni. Berdasarkan data, abu vulkanik telah menutupi ruang udara Bandara I Gusti Ngurah Rai. 

"Maka dari itu, jika tidak ada jalur navigasi untuk masuk atau keluar dari dan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, maka kami menyarankan untuk melakukan penutupan bandara," terang dia. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya