Pakar IPB: Ikan Arapaima Sekali Bertelur Bisa Capai 20 Ribu Butir

Habitat ikan tersebut berasal dari perairan tropis sehingga akan sangat adaptif jika dilepas perairan Indonesia yang juga beriklim tropis.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 29 Jun 2018, 19:48 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2018, 19:48 WIB
Ikan Air Tawar Terbesar di Sungai Amazon
Nelayan berusaha naik ke perahu usai berhasil menangkap ikan arapaima atau Pirarucu di Sungai Amazon, Volta do Bucho, Ituxi Reserve, Brasil, 20 September 2017. Salah satu jenis ikan purba ini merupakan ikan air tawar terbesar di dunia. (CARL DE SOUZA/AFP)

Liputan6.com, Bogor - Pakar Perikanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr. Mukhlis Kamal menyebutkan ikan Arapima sangat berbahaya jika dilepas ke danau, waduk, dan sungai di Indonesia.

Karena ikan yang habitat aslinya berasal dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Amazon, Amerika Selatan ini akan menjadi predator dan memakan semua jenis ikan yang ada di sungai maupun danau Indonesia.

"Tubuhnya yang raksasa menjadi kompetitor ruang bagi ikan-ikan asli. Mulutnya yang besar serta gigi yang besar dan tajam dapat dipastikan ikan ini termasuk predator yang akan memakan semua jenis ikan," kata Mukhlis, Jumat (29/6/2018).

Menurutnya, habitat ikan tersebut berasal dari perairan tropis sehingga akan sangat adaptif jika dilepas perairan Indonesia yang juga beriklim tropis.

Tak hanya itu, potensi reproduksi ikan Arapaima juga tinggi, sekali bertelur bisa mencapai 10-20 ribu butir telur. Bahkan ikan ini mampu hidup dalam lingkungan perairan yang kekurangan oksigen sekalipun.

Selain bernapas dengan insang, ikan ini dapat bernafas menggunakan organ seperti paru-paru yang merupakan transformasi dari gelembung gas.

Dia menambahkan penduduk asli di wilayah DAS Amazon menyebutnya pirarucu (pira = ikan, rucu = merah) dan merupakan sumber protein hewani dari perairan tawar dari kegiatan budidaya. Ikan Arapaima Gigas ini masuk ke Indonesia untuk dipelihara di akuarium atau kolam. Khususnya sebagai daya tarik pengunjung di lokasi wisata.

"Ikannya sangat khas karena merupakan ikan air tawar terbesar di dunia. Panjangnya dapat mencapai 3 meter," ungkap Mukhlis. Karena bukan ikan asli Indonesia dan ukurannya yang besar, ikan ini tidak memiliki predator alamiah di alam Indonesia. Hal tersebut juga yang menjadi pertimbangan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI melalui Permen KP No 41/2014 untuk melarang ikan ini masuk ke Indonesia.

"Sebab itu, kami mengajak masyarakat untuk dapat mengenali, memanfaatkan, dan lestarikan ikan-ikan yang asli Indonesia," ajaknya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ada di Bogor

Ikan Air Tawar Terbesar di Sungai Amazon
Nelayan memperlihatkan ikan arapaima atau Pirarucu yang berhasil ditangkap dari Sungai Amazon di Brasil, 20 September 2017. Ikan yang masih satu keluarga dengan ikan arwana ini merupakan salah satu makanan favorit warga lokal Amazon. (CARL DE SOUZA/AFP)

Pada November 2015, warga Kota Bogor pernah dihebohkan adanya bangkai ikan raksasa di Sungai Ciliwung. Dari penelusuran, ikan jenis Arapaima tersebut diketahui berasal dari wisata Sumber Karya Indah (SKI) Tajur Kota Bogor.

Pihak pengelola membantah jika bangkai ikan berukuran panjang sekitar 2 meter tersebut sengaja dibuang ke sungai karena mati. Melainkan lepas dari dari kolam kemudian mati di sungai.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya