Liputan6.com, Jakarta Maraknya penjambretan di wilayah hukum Polda Metro Jaya membuat Kapolda Irjen Idham Azis geram. Sebab, pelaku tak segan-segan melukai hingga membunuh korban. Atas hal itu, Idham memerintahkan seluruh anggotanya untuk melakukan tindakan tegas terhadap pelaku.
"Dan seandainya ada perlawanan, perintah Bapak Kapolda lakukan tindakan tegas dan terukur, ini enggak bisa ditawar-tawar. Kalau melakukan perlawanan kepada petugas," tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Selasa (3/7/2018).
Kata Argo, tindakan tegas anggota telah dilakukan pada saat penjambretan yang menimpa Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanudin.
Advertisement
"Di Jakarta Barat kita sudah lakukan tindakan tegas terukur berkaitan dengan pelaku, korban Dirjen PUPR itu. Kemarin dilakukan tindakan tegas terukur kembali berkaitan jambret juga," ujarnya.
Perihal kasus pejambretan yang menewaskan Warsilah, dia mengaku penyidik masih terus bekerja guna menangkap pelaku kejahatan jalanan itu.
"Kami prihatin dengan kejadian tersebut, dari tim Polres Jakarta Pusat dipantau Polda Metro sedang melakukan penyelidikan siapa yang melakukan jambret tersebut. Kita masih lidik untuk kasus ini," tegas Argo.
Pihak kepolisian memang masih mengumpulkan data-data para mantan tersangka yang pernah mendekam di penjara atas kasus penjambretan. Hal itu dilakukan guna memastikan pelaku yang menjambret Warsilah apakah merupakan residivis atau bukan.
"Intinya (kasus penjambretan ini) lagi lidik. Kita lagi kumpulin orang-orang, mantan jambret yang LP-nya ada, kita datangi semua ini," kata Kapolsek Cempaka Putih Kompol Rosiana saat dihubungi, Selasa (3/7/2018).
Sejauh ini, polisi masih kewalahan untuk mengidentifikasi ciri-ciri pelaku melalui rekaman kamera pengawas atau CCTV. Di mana CCTV itu merekam detik-detik korban dijambret pelaku hingga akhirnya terjatuh dan meninggal dunia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mengubah Tampilan Motor
Untuk itu, kata Rosiana, polisi mencari cara lain untuk bisa mengungkap pelaku yang merampas barang milik penumpang Gojek hingga tersungkur dari sepeda motor.
"Kalau dari CCTV kan, mukanya tertutup rapat dengan helm. Tapi kita tetap berusaha lidik. Lagi cari info sebanyak-banyaknya," kata Rosiana.
Selain itu, dia tak menampik bila pelaku penjambretan di jalan raya kerap mengubah dandanan sepeda motor yang dipakai, agar tak mudah terdeteksi aparat polisi.
"Nah kalau penjambret itu kan cepat mengubah ciri-ciri kendaraannya. Yang kejadian dulu-dulu itu seperti itu. Nanti kalau (kendaraannya diganti) baru main (menjambret) lagi," pungkas Rosiana.
Â
Reporter: Ronald
Sumber: Merdeka.com
Advertisement