Liputan6.com, Jakarta - Polisi menjadwalkan akan memeriksa kejiwaan Nining Sunarsih (53), perempuan yang ditemukan di Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat setelah hilang 1,5 tahun. Pemeriksaan digelar pada hari ini, Rabu (4/7/2018).
Rencananya pemeriksaan akan melibatkan tim dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Nining akan dibawa ke dokter spesialis kejiwaan.
Advertisement
Kapolres Sukabumi Kota Ajun Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro menjelaskan, pemeriksaan ini penting untuk menentukan psikologinya. Walaupun sebetulnya keluarga membantah Nining Sunarsih menderita gangguan jiwa.
Advertisement
"Memang, jikalau dari pihak keluarga menyatakan tidak ada gangguan jiwa. Tapi yang menyatakan gangguan jiwa dokter bukan pihak keluarga," tutur dia saat dihubungi Liputan6.com, Selasa 3 Juli 2018.
Susatyo menuturkan, kondisi Nining Sunarsih saat ini sudah mulai membaik. "Meski begitu Nining belum dapat diajak bicara, atau komunikasi," ungkap dia.
Susatyo menjelaskan, Nining sudah melewati sejumlah pemeriksaan medis. Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda pernah tenggelam. "Tidak ada tanda tanda tenggelam. Hilang mungkin tapi tenggelam. Sepertinya tidak," ujar dia.
Susatyo menambahkan, Nining juga sudah dirujuk ke bagian penyakit dalam. Hasilnya, tidak ada masalah.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Wanita Mirip Nining Pernah Terjaring Razia
Muncul pengakuan, wanita mirip Nining diakui pernah terjaring razia Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Palabuhanratu.Hal tersebut diungkapkan Ketua Yayasan Aura Welas Asih, Denny Solang. Yayasan itu adalah panti sosial yang bergerak di bidang rehabilitasi ODGJ.
"Masih ada fotonya. Saya lihat sendiri, dan perlihatkan ke pengurus-pengurus panti, mereka juga bilang mirip ibu Nining ini," ujar Denny Solang dikonfirmasi Liputan6.com melalui sambungan telepon, Selasa (3/7/2018).
Dari foto yang didapat, sosok wanita tersebut terlihat memiliki bentuk wajah yang mirip dengan Nining. Begitupun dengan gaya rambutnya.
Dalam foto, wanita ODGJ ini mengenakan pakaian kaos warna biru muda dan abu-abu. Ia juga membawa gembolan sarung warna merah.
Denny menjelaskan, wanita itu terjaring razia ODGJ di Palabuhanratu. Ia tak menyebut titik tepat lokasinya, hanya antara Kantor Desa Citepus hingga Pasar Cisolok di Kecamatan Cisolok.
"Waktu itu, yang saya ingat November 2017. Kita sisir sampai Pasar Cisolok, yang terjaring razia itu kalau enggak salah ada enam orang. Dua wanita, salah satuya yang mirip ibu Nining," tutur Denny.
Selama di panti, wanita itu tidak bisa diajak berkomunikasi. Hanya terdiam saat diajak ngobrol, termasuk ketika ditanya namanya.
"Diem aja. Makanya kami kasih kode panggilan X12," tutur Denny.
Wanita itu tinggal di panti selama dua bulan. Ia kabur saat pantai mengalami kesulitan keuangan, Januari 2018 lalu.
"Yang khas dari dia itu, bawa gembolan. Sejak dijaring hingga kabur, itu gembolan gak boleh kami ambil. Sempat ada yang cek, isinya pakaian, tuturnya.
"Waktu Januari itu, gerbang panti sengaja kami buka. Ada 8 orang yang pergi, empat orang diantarnya enggak balik lagi termasuk wanita itu," tambah Denny.
Advertisement