Liputan6.com, Jakarta - Pendopo Balai Kota DKI Jakarta hari ini riuh dengan suara protes ibu-ibu yang tak paham soal informasi dari situs Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online DKI Jakarta.
Seorang Ibu bernama Yosi, warga Kayuputih, Jakarta Timur, dengan suara meninggi protes kepada staf pengaduan bidang pendidikan di Balai Kota. Ibu itu tidak terima jawaban staf yang menyuruh anaknya untuk sekolah di sekolah swasta setelah gagal ikut mendaftar PPDB sekolah negeri.
Menurut Yosi, sosialisasi PPDB tidak jelas dan menyesatkan.
Advertisement
"Aturan ya aturan, tapi kan kami juga enggak ngerti karena kalian sosialisasi juga tidak baik, ada solusinya dong. Jangan melempar ke swasta aja. Kalau Bapak ngomong segampang itu, ke sekolah swasta ya bikinin KJP. Oke," kata Yosi di Balai Kota Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Suara keras Ibu Yosi membuat ia menarik perhatian warga hingga dikerumuni. Staf-staf pengaduan dan staf Gubernur pun keluar melihat keributan itu. Yosi mengatakan bahwa seharusnya anaknya bisa diterima sekolah negeri di Jakarta apabila informasi yang diberikan di situs PPDB DKI jelas dan sosialisasi luas.
Namun, setelah mengadu ke berbagai tempat dan tidak ada solusi, Yosi makin kecewa dengan jawaban staf pengaduan di Balai Kota yang justru menyuruhnya mendaftar sekolah swasta saja.
"Ke swasta saja Bu, memang mekanismenya seperti itu," jawab staf Anies Baswedan itu.
"Tapi Bapak solusinya jangan gitu, dong. Bilang ke swasta aja. Kok, segampang itu," kata Yosi.
Staf pengaduan lantas memberikan surat pengaduan dan meminta Yosi dan ibu-ibu lain menulis pengaduan di kertas. Namun, Yosi menolak lantaran ia sudah berkali-kali menulis surat pengaduan.
"Ini udah lima kertas (pengaduan), Bu, dari kemarin. Sudah lima kertas saya tulis. Tapi kalau solusinya begini buat apa," ucap Yosi.
Mendengar jawaban staf pengaduan, ibu lain mengebrak meja pengaduan. "Informasi pendidikan lebih baik itu masuk ke media. Kita cuma mau dipermudah prapendaftaran," ujar seorang ibu yang lain.
Saksikan video pilihan di bawah ini: