Daging dan Telur Ayam Mahal, Pembeli Beralih ke Ikan

Tak hanya di Jakarta. Harga daging dan telur ayam di sejumlah daerah juga mengalami kenaikan. Akibatnya, beberapa pembeli terpaksa beralih mengonsumsi ikan, bahkan membeli kaki ayam.

oleh Muhammad Ali diperbarui 15 Jul 2018, 15:53 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2018, 15:53 WIB

Liputan6SCTV, Bogor - Mahalnya harga daging ayam membuat pedagang daging ayam di Pasar Tradisional Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mogok berdagang. Selain harga daging ayam, harga telur ayam juga semakin tinggi.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Minggu (15/7/2018), lapak pedagang ayam di Pasar Tradisional Leuwiliang, Bogor, kosong. Para pedagang daging ayam mogok berjualan lantaran harga daging ayam yang menembus Rp 60 - 70 ribu per kilogram.

Hanya dua lapak pedagang yang masih buka meski pemiliknya kecewa karena merugi. Banyak warga yang hanya membeli kaki ayam saja karena lebih murah. Sementara sebagian pembeli lainnya beralih membeli ikan.

Di Palembang, Sumatera Selatan, harga ayam potong di Pasar Sepuluh Ulu, mencapai Rp 40 ribu per kilogram, naik dari harga sebelumya Rp 32 ribu per kilogram. Sedangkan telur ayam mencapai Rp 25 ribu per kilogram.

Kondisi ini dikeluhkan pedagang karena sepi pembeli. Menurut pedagang, kenaikan harga ayam dan telur disebabkan karena minimnya pasokan dari agen.

Sementara di Jember, Jawa Timur, meroketnya harga telur ayam justru membawa berkah bagi para peternak ayam petelur. Mereka pun berlomba meningkatkan produktivitas ayam dengan memberikan ramuan tradisional khusus. Di Jember, harga telur ayam di tingkat peternak mencapai Rp 24 ribu per kilogram. (Galuh Garmabrata)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya