Partai Garuda Daftarkan 376 Caleg ke KPU, Hampir Setengahnya Perempuan

Partai Garuda mendaftarkan bakal calon anggota legislatif (caleg) 2019 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

oleh Yunizafira Putri Arifin Widjaja diperbarui 17 Jul 2018, 21:21 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2018, 21:21 WIB
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI
Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Garuda mendaftarkan bakal calon anggota legislatif (caleg) 2019 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Total, ada 376 bakal caleg yang didaftarkan.

Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana mengatakan, dari jumlah tersebut, bakal caleg perempuan sebanyak 181 orang atau 48,1 persen. Dengan 48,1 persen bakal calon legislatif perempuan tersebut, Partai Garuda telah melampaui syarat kuota sebesar 30 persen.

"Ini pembuktian bahwa Partai Garuda sangat berkeinginan adanya peran kaum wanita dalam kancah politik," kata Ahmad Ridha Sabana di KPU, Jakarta, Selasa (17/7/2018) seperti dilansir Antara.

Sekretaris Jenderal Partai Garuda Abdullah Mansyuri mengatakan, pihaknya ingin menegaskan komitmen untuk meningkatkan peran perempuan dalam politik. Pihaknya juga memastikan para caleg perempuan yang didaftarkan ke KPU bukan hanya ban serep yang ditaruh dalam nomor urut terakhir.

"Ini tidak hanya kebutuhan 30 persen kuota perempuan, tapi 48,1 persen itu masuk di urutan pertama di dapil prioritas, caleg prioritas, di masing-masing dapil," kata Abdullah.

Ia mengatakan, dalam daftar caleg yang diajukan tersebut, diisi oleh tokoh-tokoh lokal daerah. "Mungkin di tataran nasional belum begitu terkenal, tapi di bawah sudah diketahui masyarakat," kata dia.

 

Tak Mudah Jadi Caleg

Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha mengakui, proses menjadi bakal calon legislatif yang tidak mudah menjadi salah satu isu yang menjadikan bacaleg mereka tidak penuh mengisi seluruh kursi legislaif, khususnya pada DPR RI. 

"Seperti yang disampaikan, salah satunya prosesnya tidak mudah untuk para caleg. Tahapannya cukup banyak. Mungkin masalah teknis di daerah," ucap Ahmad di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (17/7/2018).

Selain itu Ahmad menjelaskan, partainya juga memiliki sejumlah kriteria yang menjadi pertimbangan jika ada yang ingin menjadi caleg. 

"Semaksimal mungkin kami ingin yang masih muda. Kedua, mungkin belum berpartai, dan belum duduk di parlemen. Itu jadi prioritas kita. Yang utama kami dorong kader internal. Sisanya adalah dari masyarakat umum," ujar dia.

Partai Garuda pun berkomitmen ketika mendaftarkan bacalegnya tak ada yang memiliki latar belakang mantan terpidana, termasuk perkara korupsi.

"Sebagai dasar yang kami ungkapkan, partai ini lahir dari partai biasa. Dan nggak punya utang politk dari manapun. Kader kami juga dilakukan sebagai bagian strategis sehingga nggak punya utang dengan orang lain," sambungnya.

Terkait caleg, Partai Garuda memiliki targetnya sendiri. Mereka optimistis dapat memenuhi target tersebut. Khususnya, terhadap daerah Papua atau Papua Barat.

"Target dapat menempatkan target 48-49 dapil prioritas dengan berbagai pertimbangan. Insyaallah sebagai target itu sudah di atas PT. Beberapa daerah seperti Papua atau Papua Barat saja. Kita merasa ada pembuktian di situ dan nyata dan ada di sana," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya