Kapitra: Umpamanya Jadi Caleg PDIP, Apakah Saya Murtad?

Kapitra juga mengaku kurang setuju bila ada anggapan PDIP dibenci masyarakat karena jauh dari nilai keIslaman.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jul 2018, 18:17 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2018, 18:17 WIB
Kapitra
Mantan Pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Sosok Kapitra Ampera mendadak menjadi sorotan karena dikabarkan menjadi calon anggota legislatif dari PDIP. Ia dikenal sejak aktif dalam Aksi Bela Islam 212. Namanya kian melambung saat dia menjadi pengacara Rizieq Shihab terkait kasus dugaan chat mesum.

Namun begitu, kini masalah itu dinilainya telah selesai. Ini lantaran bagian dari perkara tersebut sudah rampung secara hukum.

"Saya udah jelaskan bahwa 212 itu adalah aksi bela Islam atas penistaan agama Islam, penistaan ini sudah clear dan clean sudah diadili dan dihukum, lalu ada akses, ada ulama dikriminalisasi dan sebagainya," kata Kapitra di masjid Al - Ijtihad, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (18/7/2018).

Terkait dengan kasus Rizieq Shihab, Kapitra mengaku diberi kuasa menjadi penasihat hukum. Namun, ia bukan satu-satunya, lantaran ada beberapa pengacara lain yang diberi kuasa serupa.

"Lalu ini juga yang sudah ditahan dikeluarin yang ditersangkakan (Habib Rizieq) sudah di SP3 (kasusnya dihentikan) dan sebagainya, berarti ini udah selesai dong, konstruksi ini udah final," sambungnya.

Soal PDIP, Kapitra mengaku kurang setuju bila ada anggapan partai itu dibenci masyarakat karena jauh dari nilai ke-Islaman. Dia menuturkan, PDIP juga bekerja sama dengan partai Islam saat mengusung calon-calon kepala daerah.

"Itu gimana, itu urusan mereka lah urusan umat, urusan saya adalah tanggung jawab saya secara personal kepada Tuhan saya, kepada diri saya dan kepada masyarakat, kepada Indonesia," ujar Kapitra.

Dia pun menegaskan, bahwa tidak ada satu partai politik pun yang meminta, merekomendasikan dan mencalonkan dirinya sebagai caleg selain PDIP. Kapitra juga tak merasa dirinya pindah haluan politik bila bergabung dengan PDIP.

"Pindah haluan, memang saya ini kapal. Haluan mana yang saya pindahin? Apa saya pindah agama? Katakanlah umpamanya saya caleg PDIP, lalu saya murtad? Saya kafir? Saya munafik? Yang bener aja dong," ujar Kapitra Ampera.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya