Liputan6.com, Jakarta - Pengacara Rizieq Shihab yang juga pengurus Persatuan Alumni 212, Kapitra Ampera, membantah dirinya maju menjadi bakal calon legislatif dari PDIP. Namun, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto membeberkan sederet nama bacaleg yang maju melalui partai berlambang banteng moncong putih ini.
Hasto dalam konferensi pers yang digelar di markas PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/7/2018), menyebutkan bahwa hingga saat ini PDIP dan Kapitra Ampera masih melakukan dialog terkait pencalonan ini. Meski demikian, berkas tersebut tetap didaftarkan ke KPU untuk kemudian diverifikasi.
Dalam paparannya, Kapitra masuk dalam daftar caleg dari Daerah Pemilihan Riau II meliputi Kota Pekanbaru, Kuansing, Kampar, Inhil, Inhu dan Pelalawan. Berbeda dengan yang sebelumnya disebut Hasto bahwa Kapitra akan bertarung di Dapil Sumatera Barat.
Advertisement
Kapitra mewakili caleg dari tokoh Islam. Turut pula dalam daftar tersebut Lea Irawan (Dirut Menara 165-ESQ), Ustadzah Nok Farkhatun Misbah (Fatayat NU), DR Ibnu Elm AS Pelu (Rektor STAIN Palangkaraya), Dewi Juliani (Ketua Muslimat KBPPP), dan Kapitra Ampera.
"Kapitra Ampera, jadi sekali lagi proses dialog memang kita lakukan. Bahwa beliau juga masih melakukan Konsultasi," kata Hasto dalam keterangannya kepada wartawan.
Hasto mengamini pernyataan Kapitra yang belum bertemu dengan dirinya. "Memang saya belum bertemu beliau, karena kami bagi tugas di dalam proses," kata dia.
Hasto mengatakan, pihaknya sudah memasukan berkas Bacaleg Kapitra ke KPU. "Jadi proses kami online ada beberapa referensi dari mereka-mereka, yang dari DPP PDI Perjuangan diberikan akses untuk melakukan rekruitmen dan pendekatan ke tokoh tersebut," beber Hasto.
Pendaftaran tersebut, kata Hasto, tentunya tidak dilakukan sepihak. "Ketika meng-input berkomunikasi dengan bakal caleg. Tidak ada memasukan input tanpa berkomunikasi dengan bakal caleg," kata Hasto.
Â
Siap Jadi Caleg PDIP
Sementara itu, Kapitra mengaku terkejut namanya masuk dalam daftar bacaleg PDIP. Namun begitu, Kapitra menegaskan bersedia menjadi caleg PDIP asalkan dengan tiga syarat. Pertama dirinya mewakili ke-Islaman di dalam partai.
Kedua, lanjut dia, aspirasi umat Islam yang diwakili harus didengar. Kemudian juga mampu menjembatani kebaikan orang di dalam maupun luar partai.
"Kalau tiga hal ini dipenuhi saya ikut. Jangan kan ke caleg, jadi apa saja mau," ucap Kapitra di Masjid Al Itjihad, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2018).
"Iya kalau tiga persyaratan komunikasi politik ini real, punya keleluasaan untuk menyerap aspirasi jembatan kebaikan dan sebagainya why not," imbuh Kapitra.
Kapitra juga mengungkapkan, sebulan lalu dirinya direkomendasikan menjadi kader PDIP. Namun ia tidak mengungkapkan siapa sosok kader PDIP yang menawarkannya masuk.
Saksikan tayangan video menarik berikut ini:
Advertisement