PA 212 Ajak Demokrat Gabung ke Koalisi Keumatan

Dia berharap masuknya Partai Demokrat akan membuat Koalisi Keumatan semakin kuat untuk menghadapi Pilpres 2019.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 24 Jul 2018, 09:31 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2018, 09:31 WIB
Alumni 212`
Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Ma'arif. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Persaudaraan Alumni 212 mengaku sedang merayu Partai Demokrat untuk ikut bergabung dalam Koalisi Keumatan. Saat ini, ada beberapa partai yang ada di koalisi tersebut, yaitu Partai Berkarya, Gerindra, PAN, PKS, dan PBB.

"Kami sedang komunikasikan dengan Partai Demokrat untuk bisa bergabung dengan Koalisi Keumatan," kata Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif di Jakarta, Senin (23/7/2018).

Dia berharap, masuknya Partai Demokrat akan membuat Koalisi Keumatan semakin kuat untuk menghadapi Pilpres 2019.

"Mudah-mudahan kalau partai tersebut ikut bergabung, insyaallah bisa menambah kekuatan di teman partai," ujar Slamet.

Dia mengatakan, partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Keumatan akan segera dideklarasikan. Dia yakin sebelum ijtima ulama yang akan digelar pada 27-29 Juli 2018, koalisi ini akan dideklarasikan.

"Mudah-mudahan insyaallah prediksi kita sebelum ijtima ulama sudah deklarasi bersama partai Koalisi Keumatan," ujar Slamet.

Nantinya setelah terbentuk, baru membahas mengenai opsi capres dan cawapres. Dia mengatakan, PA 212 akan mendukung siapa pun capres dan cawapres dengan syarat mendapatkan restu dari Rizieq Shihab.

"Siapa capres dan cawapresnya dibahas di ijtima ulama. Lalu kemudian Imam Besar Rizieq Shihab akan mengeluarkan rekomendasi. Jika di ijtima ulama tidak direkomendasikan oleh Rizieq Shihab, ya pasti kami enggak dukung," ungkap Slamet.

Sejauh ini, nama capres yang mungkin disepakati PA 212 dan Rizieq Shihab adalah Prabowo Subianto. Adapun nama cawapres masih terus dibahas dan kini telah mengerucut menjadi dua nama.

"Kemungkinan besar capresnya Prabowo Subianto. Kemudian, siapa wakilnya sedang digodok. Tapi tinggal dua nama saja," pungkas Slamet.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya