Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter mengguncang kawasan wilayah Lombok, Bali dan sebagian wilayah Sumbawa, Minggu (29/7/2018). dampak gempa dirasakan cukup besar. Sejumlah warga mengaku merasakan getaran cukup keras.
"Rasanya cukup besar. Goyangannya dirasakan cukup keras 3 kali," ujar salah seorang warga bernama Nurlaili saat dihubungi Liputan6.com, kamis (Minggu/7/2018).
Nur mengatakan akibat gempa tersebut, sejumlah bangunan di rumahnya, yang berada di kawasan Selong, Kabupaten Lombok Timur ini rusak cukup parah.
Advertisement
"Rumah sebagian retak-retak," ucap dia.
Nur mengaku saat in dia dan keluarga masih berada di luar rumah. Dia khawatir akan terjadi gempa susulan.
"Belum berani masuk rumah, ini masih ada di luar semua," kata dia.
Kepala Bidang Informasi Gempa dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono mengatakan Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram, Propinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24 km.
Daryono mengatakan guncangan gempa bumi dilaporkan telah dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat dan Sumbawa Besar pada skala intensitas II SIG-BMKG (IV MMI).
Sementara di Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja dan Gianyar skala intensitas ada pada II SIG-BMKG (III-IV MMI), sementara di Bima dan Tuban II SIG-BMKG (III MMI), Singaraja pada skala II SIG-BMKG atau III MMI dan Mataram pada skala II SIG-BMKG atau III MMI.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," ucap Daryono dalam keterangan tertulisnya.Â