Liputan6.com, Sorong - Desa Klasmelek di Kabupaten Sorong, Papua Barat menjadi salah satu desa yang mampu mandiri secara ekonomi berkat pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Sabtu, 4 Agustus 2018, hasilnya kini warga Klasmelek dalam setahun terakhir mampu membudidayakan jamur tiram.
Untuk memproduksi jamur tiram tidak diperlukan lahan yang luas. Bahkan hasilnya dapat dipanen dalam hitungan minggu.
Advertisement
Modal awal warga Desa Klasmelek untuk memulai budidaya jamur tiram hanya Rp 5 juta. Dampaknya kini pendapatan warga bertambah.
Usaha jamur tiram kini menjadi bagian dari BUMDes. BUMDes Klasmelek juga menggalang Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Mereka menjual berbagai perlengkapan dan bahan-bahan pertanian bagi warga.
Dengan adanya Gapoktan, kini 90 persen warga yang berprofesi sebagai petani bisa membeli pupuk hingga obat-obatan pertanian dengan harga terjangkau.
Tahun ini Desa Klasmelek mendapat dana desa sebesar Rp 675 juta. Sebagian besar dana diperuntukkan untuk membangun infrastruktur jalan desa yang dilakukan warga secara mandiri.
"Kita warga senang. Manfaatnya banyak. Kini bisa masuk mobil, dulu kita pikul," ungkap Nataniel Saa, salah satu warga.
Pengelolaan dana desa juga dilakukan secara transparan oleh perangkat desa, dan bisa diawasi langsung oleh warga.
"Respon masyarakat bagus sekali, karena pengelolaan dana kampung sangat transparan dengan masyarakat, bukan secara sembunyi-sembunyi. Tapi terbuka dengan disaksikan tokoh-tokoh masyarakat semua ," kata Sukarto, Kepala Desa Klasmelek, Kabupaten Sorong.
Pemerintah pun tidak tinggal diam. Mereka secara konsisten turut mengawasi pengelolaan dana desa, agar warga Desa Klasmelek, Distrik Mayamuk mampu secara mandiri meningkatkan taraf hidupnya.
"Di Papua memang sebagian besar dana desa masih digunakan untuk infrastruktur. Karena memang, sarana infrastrukturnya masih kurang sekali. Tapi kalau di daerah yang dekat kota, seperti Kabupaten Jayapura dan Sorong, infrastrukturnya sudah cukup. Mereka saya anjurkan untuk mulai dipengembangan ekonomi ," jelas Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putra Sandjojo.
Pemerintah berkeinginan agar bantuan terhadap desa selalu meningkat setiap tahunnya.