Liputan6.com, Jakarta - Gempa susulan masih terus melanda Lombok hingga Senin (6/8/2018) pagi ini. Meski kekuatan gempa tidak seperti gempa utama, 7 Skala Ritcher, yang mengguncang pada Minggu malam tadi, namun warga Lombok yang sudah dilanda trauma, tetap waspada dan belum berani melakukan aktivitas apa pun.
Warga bahkan mengaku tidak berani tidur semalaman dan bertahan di halaman rumah, meski udara dingin menyelimuti pulau itu.
Baca Juga
"Belum berani ngapa-ngapain, belum berani ke rumah, semalam kita enggak berani tidur, kita ngaji dan solat aja," ujar Rodiah, warga di Selong, Lombok Timur saat dihubungi Liputan6.com, Senin (6/8/2018).
Advertisement
Karena rumahnya retak akibat guncangan gempa semalam, saat ini Rodiah dan keluarganya tinggal di halaman rumah dan akan mendirikan tenda dari terpal.
"Ini mau bikin tenda, kasian ada orangtua dan banyak anak-anak, takut hujan lagi kayak kemarin, " ujarnya lagi.
Saat ini, kata dia, warga membutuhkan makanan siap saji dan tenda-tenda untuk berlindung sementara dari terpaan angin dingin dan hujan yang kemungkinan akan mendera lagi.
Dia mengungkapkan, orangtuanya yang sudah berusia sepuh sakit usai gempa 7 SR mengguncangan.
"Ini bapak masih panas, badannya masih gemetaran, belum bisa bangun. Mau dikasih obat dulu," kata Rodiah. Bapaknya saat ini berusia 83 tahun.
Akibat gempa yang mengguncang Minggu malam, 5 Agustus 2018, 89 orang dilaporkan meninggal dunia di Lombok, ribuan bangunan rusak, dan ribuan orang mengungsi.
Â
Saksikan tayangan video menarik berikut ini: