BNPB: Pengungsi Gempa Lombok Kekurangan Logistik

Korban Gempa Lombok saat ini tak punya akses listrik yang padam sejak saat gempa terjadi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 06 Agu 2018, 13:36 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2018, 13:36 WIB
Lombok di Guncang Gempa 7 SR
Lombok di Guncang Gempa 7 SR (Kredit FOTO: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwonugroho mengatakan, bantuan logisitik menjadi hal mendesak yang diperlukan korban bencana gempa 7 SR di Lombok.

"Makanan siap saji, obat, air bersih, selimut, tikar, sangat dibutuhkan karena ribuan pengungsi tersebar di banyak titik," ujar Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (6/8/2018).

Selain logistik, bantuan tenaga medis juga tak kalah penting. Selain korban jiwa dan korban luka, tenaga medis juga diperbantukan untuk korban mengalami trauma healer.

"Banyak balita, disabilitas, lansia, membutuhkan perawatan," lanjut Sutopo.

Saat ini ribuan pengungsi di wilayah bencana tengah berada di pengungsian. Kendati demikian, sebagian dari mereka enggan dievakuasi, karena lebih nyaman tinggal di halaman rumah masing-masing.

"Mereka tetap mengungsi di halaman rumah meski pun kondisi rumah hancur, karena mereka merasa nyaman dan ingin mengawasi harta mereka yang di rumah," terang Sutopo.

Situasi di lokasi, dijelaskan Mustopo, masih minim penerangan. Listrik yang padam berdampak tak berfungsinya penerangan di lokasi bencana. Sulitnya akses ke lokasi bencana, juga berdampak pada datangnya alat berat untuk mencari potensi korban gempa di reruntuhan bangunan.

Data sementara BNPB, 91 nyawa tercatat sebagai korban jiwa, dengan 209 lainnya dinyatakan sebagai korban luka.

Ā 

Saksikan video pilihan di bawah ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya