Penjelasan Jokowi soal Ajakan Relawan untuk Berantem

Jokowi mengungkapkan, justru yang ingin dia sampaikan adalah jangan sampai masyarakat terpecah belah oleh ujaran kebencian.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Agu 2018, 14:32 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2018, 14:32 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo mengucapkan belasungkawa atas peristiwa gempa Lombok (Foto: Facebook Jokowi)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengklarifikasi soal pernyataannya saat pertemuan dengan relawan di Sentul, Bogor, pada Sabtu, 4 Agustus 2018. Saat itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan apabila diajak berantem, maka harus berani melawan.

Menurut Jokowi, agar tidak salah arti, maka masyarakat harus melihat secara utuh pidatonya di depan para relawan tersebut.

"Siapa yang ngomong? Ditonton (videonya) yang komplet, dong," ujar dia di Pantai Ancol, Jakarta Utara, Senin (6/8/2018).

Jokowi mengungkapkan, justru yang ingin dia sampaikan adalah jangan sampai masyarakat terpecah-belah oleh ujaran atau penyataan yang menyebarkan kebencian dan saling menjelekkan satu sama lain.

"Saya kan sampaikan aset terbesar kita adalah persatuan, kerukunan. Oleh sebab itu, jangan sampai membangun kebencian, saling mencela, saling menjelekkan, saya sampaikan itu," kata Jokowi.

Jangan Diambil Sepotong

Oleh sebab itu, lanjut Jokowi, jika ingin berkomentar atau menyampaikan pendapat, harus melihat secara utuh apa yang dia sampaikan pada Sabtu lalu. Jangan hanya melihat pidatonya sedikit tetapi langsung berkomentar negatif.

"Coba dirunut dari atas, jangan diambil sepotongnya saja, nanti enak yang komentari kalau seperti itu. Dilihat secara keseluruhan, konteksnya kan kelihatan," tandas Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya