Gempa 6,2 SR Guncang Lombok, Pengunjung Mal di Bali Kocar-Kacir

Salah satu karyawan mal di Bali, pingsan. Sementara, para pengunjung yang ketakutan berkumpul di pinggir jalan karena takut terjadi [gempa ](3613997 "")susulan.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Agu 2018, 16:17 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2018, 16:17 WIB
Kepanikan Warga Saat Gempa Susulan Di Lombok Berkekuatan 6,2  Skala Richter
Sejumlah petugas menenangan warga saat kepanikan terjadi akibat gempa susulan melanda di Tanjung pulau Lombok, NTB, Kamis (9/8).(AFP/ ADEK BERRY)

Liputan6.com, Bali - Kepanikan tidak hanya terjadi di wilayah Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) saat gempa 6,2 skala Richter (SR) mengguncang bumi seribu masjid ini.

Getaran gempa yang cukup keras dirasakan pula oleh warga di Pulau Dewata, Bali. Mereka yang berada di dalam bangunan dan jalan kota dibuat kocar-kacir.

I Ketut Angga Wijaya, salah satu warga mengatakan, saat itu dia sedang berkunjung ke Discovery Shopping Mall, Kuta, Badung, Bali.

Pengunjung mal yang terkejut langsung berhamburan menuju pintu keluar untuk menyelamatkan diri.

"Iya ada ratusan warga yang keluar berhamburan ke luar Mal. Sampai berkumpul di depan Mal dan membuat macet jalan. Iya pokoknya bingung dan kaget waktu ada gempa," ucapnya saat di konfirmasi, Kamis (9/8/2018).

Selain itu, ada juga salah satu karyawan mal yang pingsan. Sementara, para pengunjung yang ketakutan berkumpul di pinggir jalan karena takut terjadi gempa susulan.

Kekuatan Gempa Susulan Maksimal 5,0 SR

Kepanikan Warga Saat Gempa Susulan Di Lombok Berkekuatan 6,2  Skala Richter
Seorang wanita menggunakan sepedah motor menyelamatkan diri saat terjadi gempa susulan di Tanjung pulau Lombok, NTB, Kamis (9/8).Gempa susulan tersebut menyebabkan kepanikan di antara pengungsi yang berlindung.(AFP/ ADEK BERRY)

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa susulan skala kecil akan terus terjadi di Lombok hingga empat minggu ke depan.

"Tiga hingga empat minggu ke depan gempa kecil masih akan terjadi. Kita harus menerimanya, ini proses alam," kata Dwikorita di Mataram, Kamis (9/8/2018).

Gempa susulan, menurut dia, kekuatannya maksimal pada kisaran 5,0 SR dan tidak berpotensi menimbulkan kerusakan. Namun dia mengingatkan warga yang rumahnya rusak akibat gempa besar pada Minggu 5 Agustus lalu tetap waspada.

 

Reporter: Moh Kadafi

Sumber:Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya