Muncikari Prostitusi Online Kalibata City Juga Beroperasi di Depok

Apartemen Kalibata City dianggap paling aman untuk menjalankan bisnis prostitusi online.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Agu 2018, 07:42 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2018, 07:42 WIB
2 Mucikari Jadi Tersangka Prostitusi Online di Kalibata City
Polisi mengawal dua tersangka kasus prostitusi online di Apartemen Kalibata City, Jakarta, Minggu (6/5). Praktik prostitusi online berkedok pijat tradisional tersebut dibongkar pada 2 Mei 2018. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya masih mengembangkan kasus dugaan prostitusi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Salah satu muncikari bernama Eboy mengatakan, ia tak hanya menjalankan bisnis haramnya di Kalibata City. Ia juga beroperasi di apartemen di Depok, Jawa Barat.

"Yang setahu saya Pondok Cina sama Depok Baru, di situ ada aparteman yang sama kaya gitu. Saya pernah jadi muncikari juga di situ, saya cuma dua minggu di sana," ujar Eboy kepada merdeka.com, di Polda Metro Jaya, Sabtu (11/8/2018).

Menurut Eboy, dari berbagai tempat yang pernah dicobanya, Apartemen Kalibata City paling aman. Selain itu, unit apartemennya sangat besar.

"(Di luar Apartemen Kalibata City) Sana banyak risih, karena kalau ada tamu ngumpet di balkon, lemari, tangga darurat, ibaratnya sempit," ujarnya.

Eboy mengaku menjalankan prostitusi online sejak Lebaran 2018. Ia mengaku hingga saat ini cuma meraup penghasilan bersih Rp 1,5 juta.

"Saya kira-kira bisa dapat Rp 200 ribu sampe Rp 250 ribu, kalau emang lagi ada. Tapi kalau lagi sepi paling cepek (Rp 100 ribu) atau pego (Rp 150 ribu)," ucapnya.

Per hari ia bisa menggaet dua-tiga pelanggan dari prostitusi online. Eboy menyewa unit apartemen Rp 250-450 ribu per hari.

Reporter: Ronald 

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya