Tak Hanya Tahu Tempe, Lapak Buah Eceran Sepi Pembeli Efek Dolar Naik

Meroketnya nilai tukar dolar Amerika terhadap rupiah, berdampak langsung pada pedagang buah eceran dan perajin tahu tempe.

oleh Maria Flora diperbarui 05 Sep 2018, 16:11 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2018, 16:11 WIB

Liputan6SCTV, Tangerang - Meroketnya nilai tukar dolar amerika terhadap rupiah, berdampak langsung pada harga produk impor yang dikonsumsi masyarakat. Kondisi ini dikeluhkan tak hanya oleh perajin tempe dan tahu, namun juga para pedagang buah eceran yang mengambil barang dari pasar buah impor di kawasan Tanah Tinggi, Tangerang, Banten.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Rabu (5/9/2018), aktivitas pedagang buah impor di Pasar Tanah Tinggi, Jalan Sudirman, Kota Tangerang, tak seramai biasanya. Buah-buahan impor seperti jeruk, pir, lengkeng dan apel, yang dikemas dalam karton dan plastik kabinet masih tersusun rapi di sebagian besar toko.

Para pedagang mengaku sepinya pembeli tak lepas dari pengaruh melambungnya nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika. Akibatnya, rata-rata penjualan naik mulai Rp 25-30 ribu per karton, dalam beberapa pekan terakhir. Pembeli yang tak luput dari dampak naiknya nilai tukar dolar juga mengeluhkan kondisi ini, apalagi pembeli merupakan pedagang eceran.

Sementara itu, para perajin tempe di Bekasi, dan perajin tahu di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, juga mengeluhkan dampak melambungnya nilai dolar terhadap rupiah. Karena bahan baku yang digunakan merupakan kedelai impor, praktis, kondisi ini memnuat harga kedelai ikut naik.

Selain mengurangi ukuran tempe atau tahu, ada pula yang nekat menaikkan harga agar tidak merugi. (Galuh Garmabrata)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya