Dolar Masih Tinggi, Penjual Alat Kesehatan di Pasar Pramuka Sepi Pembeli

Penyebab kenaikan harga obat dan alat kesehatan adalah bahan baku yang harganya ikut naik.

oleh Mevi Linawati diperbarui 10 Sep 2018, 13:15 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2018, 13:15 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Jual beli di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, sepi. Tak banyak pembeli seperti biasa, padahal hari hampir siang. Pasar yang dikenal sebagai pusatnya obat dan alat kesehatan ini ikut terkena dampak tingginya dolar.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Senin (10/9/2018), penyebab kenaikan harga obat dan alat kesehatan adalah bahan baku yang harganya ikut naik. Mayoritas alat kesehatan juga impor dan belum bisa diproduksi di dalam negeri.

Harga alat tensi yang biasanya Rp 550 ribu kini mencapai Rp 600 ribu. Obat flu yang biasanya Rp 32.500 per kotak, harganya naik mencapai Rp 40 ribu. Pembeli bingung karena tetap harus membeli.

Di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, meski harga tekstil belum naik, beberapa pedagang mengaku khawatir jika datang barang baru dengan harga yang lebih tinggi.

Tekstil impor memang membanjiri kawasan Tanah Abang mulai yang diimpor dari India, Tiongkok, Taiwan, dan Korea. (Rio Audhitama Sihombing)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya