Liputan6.com, Jakarta - Kampanye Nasional Pencegahan Stunting digelar di kawasan Monas, Jakarta. Cegah Stunting untuk Generasi Cerdas Indonesia menjadi tema gerakan nasional ini.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengatakan masalah stunting tak hanya terjadi pada anak dari keluarga miskin saja. Hal serupa juga bisa terjadi di keluarga yang dianggap mampu secara ekonomi.
"Stunting tidak hanya terjadi pada anak dari keluarga miskin. Stunting juga terjadi pada anak keluarga kaya, di kota maupun di desa," kata Moeldoko saat membuka acara Kampanye Nasional Pencegahan Stunting di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (16/9/2018).
Advertisement
Stunting merupakan penyakit gizi kronis. Penyebabnya kurangnya asupan gizi memadai dalam jangka waktu panjang.
Menurut Moeldoko, apabila anak Indonesia terus menderita stunting, investasi apapun yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM menjadi tidak optimal.
"Karena apa pun yang kita beri, guru, laboratorium, kurikulum, atau pelatihan menjadi kurang optimal karena kemampuan otak anak-anak kita dalam menyerap ilmu pengetahuan terbatas," ucap Moeldoko.
Â
Implementasi Pidato JokowiÂ
Kampanye Nasional pencegahan Stunting ini sekaligus untuk mengimplementasikan Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi pada 16 Agustus 2018 lalu. Saat itu, ia menegaskan bahwa pembangunan SDM diawali sejak dari kandungan.
"Kalau kita cegah stunting dari sekarang, pada tahun 2040 nanti, ketika anak-anak ini berusia 22 tahun, mereka akan jauh lebih hebat daripada generasi sebelumnya. Ini investasi jangka panjang kita sebagai bangsa," tegas Moeldoko.
Acara Kampanye Nasional Pencegahan Stunting dimulai dari Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta dengan jalan kaki bersama menuju kawasan Monas. Jalan sehat ini dipimpin oleh Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
Saksikan video pilihan di bawah iniÂ
Advertisement