Liputan6.com, Bandung Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Umiyatun Hayati Triastuti meresmikan Masa Dasar Pembentukan Karakter (Madatukar) Calon Taruna-Taruni Pola Pembibitan Sekolah Transportasi di lingkungan Kementerian Perhubungan Tahun 2018 pada Senin (24/9) di Kampus Balai Diklat Pembangunan Karakter SDM Transportasi (BP3KSDMT) Bandung, Jawa Barat.
Diklat yang dibuka secara simbolis dengan penyematan tanda peserta ini, diikuti oleh 2.622 peserta yang berasal dari 13 sekolah di lingkungan BPSDMP yang disiapkan untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di sektor transportasi.
Dalam sambutannya, Kepala BPSDMP yang akrab disapa Hayati menyampaikan bahwa diklat ini penting dalam membentuk karakter dasar SDM transportasi.
Advertisement
"Manfaatkan diklat ini sebaik-baiknya di Balai Pendidikan dan Pelatihan Pembangunan Karakter SDM Transportasi untuk membentuk sikap mental yang pantang menyerah, disiplin, dan berintegritas,” jelas Hayati.
Hayati juga menekankan bahwa untuk mewujudkan keselamatan transportasi diperlukan SDM yang handal, ulet dan bekerja keras.
“Handal dalam hal penguasaan teknologi, ulet akan keinginan yang terus belajar untuk meningkatkan kemampuan diri serta bekerja keras agar dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lain,” tegasnya.
Pada kegiatan ini, Sekretaris Jenderal Kemenhub, Djoko Sasono, juga hadir dan memberikan pengarahan kepada para peserta agar para calon taruna mempersiapkan diri untuk pengabdian.
“Persiapkan diri kalian untuk mengabdi kepada bangsa dan negara di bidang transportasi,” ungkap Djoko.
Djoko juga menyontohkan tuntutan kerja di bidang transportasi bahkan di hari-hari besar tidak libur, seperti lebaran, semata-mata agar masyarakat dapat merayakannya dengan hikmad tanpa adanya kendala transportasi.
Kepala BP3KSDMT, Anggiro menjelaskan bahwa diklat yang akan dilaksanakan selama 12 hari ini harus mampu mencapai 4 (empat) tujuan.
“Diklat ini bertujuan agar peserta diklat mampu memanage diri sendiri, mampu memanage hubungan dengan orang lain, mampu memanage pekerjaan, dan mampu memanage hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa,” jelas Anggiro.
(*)