BIN Bantah Terlibat Pencekalan Rizieq Shihab di Arab Saudi 

Wawan mengatakan, kabar yang menyebut BIN merekayasa dan mempengaruhi Arab Saudi agar Rizieq dicekal adalah hoaks.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 28 Sep 2018, 14:05 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2018, 14:05 WIB
Fadli Zon-Rizieq Shihab
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon saat bertemu dengan Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab. (Sumber: Twitter @fadlizon)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Intelijen Negara (BIN) membantah pihaknya terlibat dalam pencekalan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab atau HRS di Arab Saudi. Hal itu disampaikan Juru Bicara BIN Wawan Hari Purwanto.

Wawan menuturkan, kabar yang menyebut BIN merekayasa dan mempengaruhi Arab Saudi agar Rizieq dicekal adalah hoaks. Menurut dia, pemerintah Indonesia justru menginginkan Rizieq segera kembali ke Tanah Air.

"Pemerintah Indonesia justru ingin agar HRS segera kembali ke Tanah Air guna menuntaskan masalahnya. Makin cepat kembali ke Tanah Air akan lebih baik," ujar Wawan dalam keterangan tertulis, Jakarta, Jumat (28/9/2018).

Wawan menegaskan, masalah isu cekal oleh pihak Arab Saudi sama sekali tidak ada hubungannya dengan BIN dan Pemerintah RI. Sebab pencekalan adalah otoritas negara berdaulat, bukan atas permintaan ataupun tekanan negara lain.

Dia menambahkan, pemerintah Arab Saudi sendiri telah menyatakan tidak ada masalah dengan Rizieq. Arab juga menegaskan tidak pernah mencekal Habib Rizieq.

"Hal ini sudah jelas. Tidak perlu menuding BIN, Polri, maupun Kemenlu," kata Wawan.

Jika Rizieq merasa memiliki masalah lain, Wawan mengimbau masalah tersebut segera diselesaikan agar tidak berlarut-larut. Karena bila semakin berlarut-larut, maka menurut Wawan hal itu justru akan memunculkan banyak spekulasi.

"BIN bertugas melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Dalam hal ini BIN juga harus menjaga keselamatan HRS," ucap dia.

Bebaskan Kegiatan Rizieq

Selain itu, BIN menyatakan tidak pernah membatasi kegiatan HRS baik di Indonesia, di Arab Saudi maupun di negara lain yang dikunjungi.

Pertemuan HRS dengan sejumlah tokoh saat berada di Arab Saudi pun dinilai sebagai hak setiap warga negara dan tidak masalah.

"BIN tidak mempersoalkan afiliasi politik HRS, sebab sebagai negara demokratis maka HRS bebas menentukan arah pilihan politiknya. Berbagai tuduhan kepada BIN hanya opini dan itu hoaks," kata Wawan menandaskan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya